Bogordaily.net – Kronologis siswa SMP Deli Serdang meninggal dunia usai dihukum squat jump 100 kali jadi perhatian publik.
Tragedi memilukan itu menimpa Rindu Syahputra Sinaga, siswa SMPN 1 STM Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dia meninggal dunia setelah diduga menjalani hukuman squat jump 100 kali karena tidak menghafal ayat Al-Kitab.
Insiden yang terjadi pada 19 September 2024 ini menimbulkan keprihatinan terutama setelah sang ibu, Yuliana Derma Padang, mengungkapkan kronologi kejadian yang menimpa putranya hingga akhirnya meninggal dunia pada 26 September 2024.
Dikutip melalui akun Instagram @fakta.indo, Rindu mulai merasakan sakit pada kakinya dan mengalami demam setelah menjalani hukuman squat jump sebanyak 100 kali.
“Hari Kamis di sekolah, Rindu tidak menyelesaikan PR-nya. Dia dihukum oleh guru agamanya untuk melakukan squat jump 100 kali. Setelah itu, dia tidak bisa berjalan dan diantar pulang oleh teman-temannya,” ungkap Yuliana.
Meskipun telah dibawa ke berbagai tempat pengobatan, termasuk Puskesmas dan bidan, kondisinya terus memburuk.
Sang ibu kemudian disarankan untuk membawanya ke rumah sakit, tapi saat menjalani perawatan di rumah sakit, Rindu dinyatakan meninggal dunia.
“Hari Jumat dia demam dan kakinya sakit hingga tidak bisa berjalan. Kami membawanya ke Puskesmas, tapi katanya hanya masalah urat. Kondisinya semakin memburuk hingga meninggal pagi tadi,” kata Yuliana.
Yuliana juga mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, Rindu sempat berpesan agar gurunya diproses hukum.
“Anak saya bilang, ‘Mak, kakiku sakit sekali. Penjarakanlah gurunya, Mak. Biar dia tidak menyakiti anak lain.’ Namun, paginya anak saya sudah tidak ada,” tambahnya.
Guru agama berinisial SWH yang diduga memberikan hukuman squat jump sebanyak 100 kali kepada Rindu Syahputra Sinaga.
Awalnya, keluarga menolak otopsi, namun kini mereka siap melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Dinas Pendidikan Deli Serdang telah menonaktifkan guru yang terlibat dalam insiden tersebut.
Guru tersebut diketahui berinisial SWH dan merupakan seorang guru agama berstatus honorer.
SWH diketahui telah menggantikan guru agama sebelumnya yang telah memasuki masa pensiun.
Kasus ini memancing berbagai reaksi dari netizen yang turut berduka sekaligus merasa marah terhadap sang guru.
Seorang netizen di kolom komentar juga memberikan pandangannya terkait hukuman fisik yang diberikan kepada Rindu.
“Squat jump termasuk dalam olahraga kardio dan biasanya dilakukan dengan repetisi yang bertahap, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Melakukan 100 kali squat jump secara tiba-tiba bisa menyebabkan cedera pada kaki, terutama bagi anak yang belum terbiasa,” tulis akun @rubiyy_biy di kolom komentar.
“Dalam kasus ini, Rindu mungkin mengalami shock pada kakinya, yang kemudian berakibat fatal. Hukuman fisik harusnya dilakukan dengan etika dan pemahaman yang baik agar tidak menyebabkan cedera serius,” tambahnya.
Demikian informasi dan ulasan mengenai kronologi Siswa SMP Deli Serdang yang meninggal dunia usai dihukum squat jump 100 kali.**”