Bogordaily.net – Calon Walikota Bogor nomor urut empat, Rena Da Frina blusukan menyapa warga di Kampung Cincau, Kelurahan Gudang kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, Rabu 2 Oktober 2024.
Sebelumnya Rena menyapa warga Babakan Pendeuy dan diawali kegiatan senam bersama warga di lapangan Koboy, Jalan Riau Baranansiang Bogor.
Dalam kesehariannya, Rena Da Frina menghabiskan waktunya blusukan menyapa warga dari rumah ke rumah tanpa lelah.
Gaya kampanye konvensional itu diyakininya terbilang efektif dalam mensosialisasikan programnya sekaligus menyerap aspirasi warga khususnya kaum perempuan.
Calon Walikota Rena Da Frina yang diusung PDI-P dan Partai Hanura, selama kampanye, dirinya sangat peduli terhadap pemberdayaan perempuan terutama para janda yang perlu mendapat perhatian khusus dengan memberikan bantuan modal usaha.
“Jadi program pemberdayaan perempuan menjadi isu strategis yang harus menjadi perhatian kita semua. Saya ini seorang ibu rumah tangga, sangat paham apa yang dirasakan kaum perempuan dalam menata kehidupannya,” ungkap Rena Da Frina.
Tak ada sambutan seremonial ketika Rena Da Frina menyambangi rumah warga. Suasana akrab pun semakin cair disaat Rena menyapa kaum hawa dengan sesekali menyampaikan program visi misi ‘READY’ dengan bahasa dan komunikasi emak-emak.
“Mau hadiah gak, sebutin 5 makanan khas Bogor ?, “cetus Rena spontan. Bahkan Rena pun kembali bertanya soal harga Cabai perkilonya ?
Karuan saja, suasana penuh canda terlihat semakin akrab diantara Cawalkot Rena bersama warga di sana.
Gaya komunkasi penuh canda, Rena juga sesekali mengingatkan agar jangan lupa pilih no. 4, pasangan Rena Da Frina dan Teddy Risandy (READY) pada Pilwakot Bogor nanti.
Selain pemberdayaan perempuan, Rena juga akan memberikan perhatian terhadap apa yang dibutuhkan kaum perempuan seperti kebutuhan pokok
( sembako ) gratis dan murah sehingga warga bisa merasakan manfaatnya dan keberpihakan terhadap kaum perempuan.
“Ya, kan tak kenal maka tak sayang. Makanya saya memperkenalkan diri dan peduli terhadap pemberdayaan perempuan. Jadi kenapa harus pilih perempuan sebagai Wali Kota Bogor ? ujarnya
Disisi lain, berbagai permasalahan sosial seperti masalah narkoba dan aksi tawuran dikalangan remaja , juga menjadi perhatian Cawalkot Rena Da Frina.
“Masalah penyalahgunaan narkoba terhadap anak-anak remaja di kota Bogor ini, angkanya cukup tinggi bila dibanding dengan Kabupaten Bogor yang wilayahnya cukup luas,” ungkapnya
Rena pun sangat peduli bagaimana mencegahnya dari penyalahgunaan narkoba agar generasi milnial dan Z bisa tumbh dan berkembang menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi menuju generasi emas
Oleh karenanya program tersebut bagi generasi milenial pendekatannya pun menurut Rena jelas berbeda dengan sosialisasi program terkait pemberdayan perempuan.
Strateginya pun lebih pada progam diskusi terkait dengan pembelajaran politik dikalangan remaja. Selain diskusi dengan tema -tema menarik generasi mileneal, pasangan READY juga melakukan kampanye-kampenye di media sosial.
” Jadi, 40 persen dari pemilih di Kota Bogor itu adalah kelompok milenial dan hampir sebagian besar mereka itu pengguna aktif di medsos,”katanya.
Rena juga mencontohkan diskusi menarik dikalangan generasi milenial seperti masalah narkoba dan daur ulang sampah.
“Jadi kami bersama partai melaksanakan ada progam prioritas dan program jangka panjang seperti keluhan dari masyarakat Warung Bandrek (Warban) yang mengeluhkan maraknya aksi tawuran dan bagaimana mengatasinya,” ujarnya.
Intinya Cawalkot Rena Da Frina menekankan dalam membangun Kota Bogor tidak hanya pemerintah saja tapi harus bersama-sama berkolaborasi dengan berbagai pihak swasta dan masyarakat.
“Makanya untuk membangun Kota Bogor, tidak hanya mengandalkan APBD saja, tapi juga harus merangkul seluruh potensi yang ada baik di internal Kota Bogor maupun di pusat,” pungkasnya.
Usai Blusukan menemui warga di Kampung Cincau, Cawalkot Rena Da Frina bersma Tim Kampanye READY juga melanjutkan blusukan menyapa warga di Kebon Kelapa dan Cibogor Kecamatan Bogor Tengah serta temu warga di RT.4/RW.7 Kelurahan Baranangsiang Bogor.***
Ibnu Galansa