Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengakselerasi program entrepreneur hub sebagai upaya mengejar target penambahan jumlah wirausaha baru hingga mencapai 1 juta di tahun ini.
Sekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim menjelaskan, mahasiswa menjadi salah satu target utama dalam upaya menciptakan wirausaha baru dari kalangan terdidik karena potensi berhasilnya sangat besar. Terlebih di tahun 2045, pemerintah mencanangkan visi Indonesia Emas sehingga rasio jumlah wirausaha harus ditingkatkan minimal menjadi 4 persen.
“Harapannya dengan kita berkolaborasi bersama mahasiswa dan alumni maka akan meningkatkan perhatian sehingga semakin banyak yang bergerak untuk menjadi wirausaha muda produktif seperti yang kita canangkan penambahan 1 juta wirausaha baru,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mewakili Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada acara kuliah umum UMKM Muda Masa Depan Perekonomian Bangsa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (11/10).
Arif menambahkan, program entrepreneur hub juga menjadi ajang untuk mengembangkan ekosistem bisnis bagi pelaku UMKM dengan melibatkan berbagai stakeholder. Saat ini sudah ada 500 startup dari anak muda yang terhubung lewat entrepreneur hub yang juga dipertemukan dengan investor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda, dan Australia guna meningkatkan produk UMKM berdaya saing global.
“Saya berharap kita dapat terus berkolaborasi untuk mengembangkan program-program kewirausahaan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi serta menjadi entrepreneur sukses,” kata Arif.
Arif juga mengatakan semakin banyaknya kampus atau perguruan tinggi yang tergabung dalam program Entrepreneur Hub ini akan semakin meneguhkan posisi bahwa kampus juga dapat menjadi “mesin pencetak” wirausahawan muda yang kompetitif dan inovatif.
“Di berbagai negara saya melihat program kewirausahaan di rancang secara strategis by design dari kalangan perguruan tinggi yang berbasis riset dan inovasi. Di sinilah peran besar universitas seperti UGM, mahasiswa yang memiliki bisnis harus dibimbing lewat lembaga inkubasi untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika lulus mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis yang andal,” kata Arif.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatangan MoU antara KemenKopUKM dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) dalam bidang pengembangan KUMKM berbasis digital. Dari kerja sama ini diharapkan dapat menyinergikan program dan kebijakan pengembangan ekonomi kerakyatan.
Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro, dan Sekretaris Umum Pengurus Pusat KAFEGAMA Dodit Wiweko Probojakti.
Arif juga menyatakan, program Enterpreneur Hub yang dilakukan KemenKopUKM juga menitikberatkan penguatan SDM dan pendampingan UMKM secara berkelanjutan. Hal ini sebagai salah satu strategi agar nantinya menjadi pelaku usaha yang berdaya saing tinggi.
“Kami berharap UMKM bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan punya daya saing. Maka hari ini kita melakukan MoU dengan berbagai pihak termasuk dengan UGM dengan tujuan semakin banyak pihak yang memberikan dukungan kepada UMKM,” kata Arif.
Di tempat yang sama Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro mengungkapkan kampus mempunyai peranan penting di bidang kewirausahaan di bidang akademik dan juga ekosistem. Untuk itu UGM mempunyai Galangan Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang menjadi pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan.
“UGM juga menyediakan bisnis inkubator yang merupakan program untuk mahasiswa yang punya bisnis. Saat ini sudah 50 perusahaan rintisan yang terdaftar di bawah program inkubasi UGM dan beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan,” kata Wening.
Wening menegaskan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti dengan KemenKopUKM dan juga Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) untuk bisa terus mengembangkan UKM. ***