Tuesday, 15 October 2024
HomeNasionalIsi Bensin Pertalite Gunakan Barcode Mulai Diberlakukan di SPBU Kabupaten Bogor, Supir...

Isi Bensin Pertalite Gunakan Barcode Mulai Diberlakukan di SPBU Kabupaten Bogor, Supir Angkot Ngeluh

Bogordaily.net – Pemberlakukan aplikasi Mypertamina atau Barcode untuk isi bensin jenis pertalite bagi para pengguna roda empat mulai diberlakukan di SPBU wilayah Kabupaten Bogor.

Namun, dalam pemberlakuan itu masih menuai polemik baik bagi para pengguna kendaraan roda empat khususnya angkutan umum, maupun para pengguna lain.

Salah satu pengawas SPBU yang berada di wilayah Bojonggede, Fahri Burhanudin mengatakan bahwa pemberlakuan Barcode itu telah dilakukan terhitung sejak akhir September 2024.

“Di daerah kabupaten di SPBU ini pemberlakuan mulai tanggal 30 September 2024,” kata Fahri kepada wartawan, Senin 14 Oktober 2024.

Menurutnya, pemberlakuan Mypertamina atau Barcode tersebut justru menuai keresahan bagi para pengguna. Sehingga pengguna yang tidak memiliki aplikasi dialihkan untuk mengisi BBM jenis pertamax.

“Nah disini sudah mulai aktif semua Barcode yang tidak punya Barcode dialihkan ke jalur pertamax,” jelasnya.

Bagi para pengguna kendaraan roda empat, kata dia, jika masih belum memiliki akun Mypertamina, bisa langsung mendatangi SPBU di wilayah masing-masing untuk dilakukan pendaftaran.

“Untuk sekarang ini tahapan pembuatan Barcode itu lebih di minimalis karna menggunakan handphone sendiri, pembuatannya itu tahap awal itu kita memasukan akun identitas kendaraan,” ujar Fahri.

Kemudian, bagi para pengguna kendaraan yang tidak memiliki Handphone bisa menggunakan Barcode cetak yang dibantu oleh petugas SPBU.

“Kalo di SPBU kita ini alternatifnya dibantu oleh pihak SPBU dan juga nanti disediakan print barcode berbentuk kertas,” imbuhnya.

Ia mengakui bahwa, ketika pembuatan Barcode bagi para pengguna itu kerap kali terdapat beberapa hambatan.

“Kesulitannya banyak, ada kendaraan yang nomor plat nya itu tidak terlalu jelas, ada yang tidak mempunyai STNK ada juga yang pernah mendaftar lewat HP sendiri tetapi tidak diteruskan sampai selesai jadi datanya ngagantung,” tuturnya.

Sehingga kata dia, sejak pemberlakuan Barcode diberlakukan Fahri menambahkan, agar para pengguna segera memiliki akun masing-masing untuk pengisian BBM bisa kembali dilakukan para konsumen.

“Untuk warga yang belum tahu ya tanya aja ke SPBU dengan mendatangi SPBU ditempat masing-masing,” ujar Fahri.

Sementara itu, salah satu Supir Angkot trayek 05 Bojong-Citayem, Iwan (60) mengungkapkan bahwa, dengan memberlakukan menggunakan barcode untuk angkutan umum dinilai cukup memberatkan, khususnya bagi yang tidak memiliki hanphone.

“Memberatkan lah, kalo yang punya hp kalo yang kaga, kalo kaya saya orang udah tua mana ngerti hp hp begitu, yang fleksibel aja lah, yang gampang gampang ajah karena kita tuh orang ga punya,” ucap Iwan.

Ia berharap kebijakan tersebut dapat dikaji kembali oleh Pemerintah khususnya kepada para supir angkutan umum.

“Kalo saya sih ngisi cuman 30 ribu 40 ribu ntar dari sini ke Bojong Citayem balik lagi 40 ribu lagi gitu kaga banyak, masa kaya begitu aja pake barcode, kecuali yang pribadi kaya gitu mah pribadi, kalo dari saya fasilitas atau angkutan umum lebih baik ga usah begitu, kalo mau pribadi baru itu masuk akal, karena kita kan orang kecil orang susah,” ungkapnya soal isi bensin pertalite menggunakan barcode MyPertamina.***

Albin Pandita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here