Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Lembaga Layanan Pemasaran (LLP), Smesco Indonesia berkomitmen untuk selalu memberikan fasilitasi layanan promosi dan pemasaran produk unggulan UMKM ke pasar domestik hingga global.
Dalam 10 tahun terakhir, sejumlah terobosan telah dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) ini dalam rangka mendorong UMKM naik kelas dan berdaya saing tinggi. Pada periode 2015-2019, Smesco fokus dalam memperluas jaringan pemasaran Koperasi dan UMKM (KUMKM) melalui fasilitas displai permanen dan Paviliun Provinsi, fasilitasi keikutsertaan UMKM dalam pameran di dalam dan luar negeri, pelaksaan event promosi serta promosi dan penjualan produk UMKM melalui platform e-commerce.
“Kami telah banyak membantu UMKM untuk mengikuti berbagai bazar, pameran, dan lain – lain untuk membantu promosi dan pemasaran mereka,” kata Direktur Utama Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/10).
Kemudian pada periode 2020-2024, Smesco Indonesia menjalankan amanat dari Menteri Koperasi dan UKM sebagai Trade Arms atau sayap dagang yang fokus memberikan layanan B2B2G business matching, Paviliun Provinsi, pop up store, conference/expo, dan event untuk UMKM.
Pada periode itu, Smesco meningkatkan perannya dengan memberikan solusi bagi keterbatasan akses pasar yang merupakan tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM. Hal yang menjadi kendala bagi UMKM dalam memasarkan produknya adalah karena belum adanya perizinan dan legalitas yang dimiliki oleh UMKM.
Guna mengatasi permasalahan pemasaran UMKM tersebut, pihaknya membantu meningkatkan akses pasar UMKM melalui layanan inkubasi dan pendampingan untuk mendapatkan fasilitasi perizinan dan legalitas (NIB, Halal, PIRT, SIUP, HAKI), yang selanjutnya akan dibantu pemasarannya melalui channel pemasaran baik online maupun offline.
“Pusat layanan yang kami dirikan bisa dihubungi selama 24 jam karena kami punya unit sendiri. Jadi banyak UMKM yang mengeluhkan proses dalam mendapatkan izin sehingga sangat fokus mendampingi UMKM untuk mendapat HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), izin merek, sertifikat halal, hingga izin edar BPOM sampai kemudahan memperoleh NIB (Nomor Induk Berusaha),” kata Wientor.
Sementara itu terkait dengan kendala UMKM dalam penyimpanan barang, biaya pengiriman yang mahal dan penanganan kemasan penjualan, Smesco meluncurkan program fulfillment center dan dapur bersama melalui kerja sama dengan Skyeats.
“Melalui kerja sama dengan Start Up Skyeat, kita pecahkan permasalahan yang banyak dialami oleh UMKM sektor kuliner. Jadi kami menyediakan fasilitas pengintegrasi dapur dengan teknologi sterilisasi modern retort untuk makanan sehingga produk tetap awet,” katanya.
Diakui Wientor bahwa periode 2020-2024 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi banyak UMKM termasuk Smesco. Kinerja keuangan Smesco mengalami kondisi penurunan tajam ketika masa pandemi akibat jumlah UMKM yang didampingi turun drastis dan penjualan di Smesco juga anjlok.
Namun, dengan strategi penjualan yang masif dan fokus membuat pendapatan PNBP Smesco di tahun 2022 kembali naik dan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada 2023, kinerja keuangan Smesco telah berhasil mencatatkan surplus, dan tren positif ini terus terjaga sampai dengan tahun 2024.
“Alhamdulillah sampai 2023 kami bisa sudah keluar dari defisit dan kami mulai masuk ke zona hijau lagi. Dari tahun 2021 kami sangat fokus di pembenahan internal, efisiensi pengeluaran, dan memperbesar PNBP,” kata Wientor.
Ke depan, kata Wientor, Smesco Indonesia akan terus konsisten melakukan berbagai upaya pendampingan kepada UMKM termasuk pada startup demi mendorong kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional.
Selain mendorong kemudahan ekspor, Smesco Indonesia akan berupaya untuk mengintensifkan pendampingan kepada UMKM yang bergerak di sektor produksi.
“Sekarang kami terus melanjutkan agenda transformasi, ke depan pada pemerintah baru, kami sedang menyusun rencana strategis untuk 2024-2029,” katanya.***