Friday, 22 November 2024
HomeViralRamai di Medsos, Satu Keluarga Sakit Batuk Akibat Konsumsi Anggur Muscat

Ramai di Medsos, Satu Keluarga Sakit Batuk Akibat Konsumsi Anggur Muscat

Bogordaily.net – Viral curhatan ibu-ibu asal Malaysia di media sosial, tentang pengalaman keluarganya sakit batuk dan demam usai mengkonsumsi anggur shine muscat.

Wanita itu menjelaskan dirinya telah mencuci anggur muscat sebelum memakannya. Namun, keluarganya tetap mengalami sakit batuk dan demam.

“Adalah ini punca batuk dan deman bila makan anggur ini? Kita sudah selalu beli. Selalu perasan satu family (keluarga) jadi batuk-batuk lepas makan walau sudah cuci bersih,” ujar seorang warganet dengan akun X @sarinizainal, pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Curhatan ini viral dan menarik perhatian lebih dari satu juta pengguna, dan dibagikan ulang oleh 4,1 ribu pengguna di laman media sosial X.

Jaringan Peringatan Pestisida Thailand

Berkaca dari kasus itu, membuat Kementerian Kesehatan Malaysia memantau ketat makanan impor anggur muscat yang dinilai mengandung residu bahan kimia berbahaya.

Langkah Kemenkes Malaysia ini pun muncul usai Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) mengumumkan anggur muscat mengandung puluhan residu kimia berbahaya.

Seperti diketahui, Thailand melarang peredaran anggur shine muscat, sebab buah itu diklaim mengandung banyak bahan kimia berbahaya, salah satunya klorpirifos.

Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen mengumumkan temuannya pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Organisasi perlindungan konsumen Thailand itu melakukan uji laboratorium terhadap 24 sampel buah anggur yang populer di Thailand mulai dari ritel, pedagang, dan pasar basah.

Uji laboratorium itu menemukan residu 14 bahan kimia berbahaya pada konsentrasi di atas batas aman 0,01 mg/kg.

Secara total, pengujian tersebut juga mendeteksi 50 residu bahan kimia, 22 di antaranya tidak diatur dalam hukum Thailand saat ini, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

Kemenkes Malaysia: Pantau Peredaran Anggur Muscat

Kemenkes Malaysia telah mengumumkan hasil penyelidikan residu kimia berbahaya yang diduga dari Anggur Muscat.

Hasilnya, sejauh ini anggur-anggur impor yang beredar di Malaysia itu mengandung residu kimia yang melebihi batas yang diizinkan.

Temuan ini disampaikan Kemenkes Malaysia dalam sebuah pernyataan yang terbit pada Senin, 28 Oktober 2024.

“Kemenkes prihatin terhadap kekhawatiran konsumen terkait masalah (anggur muscat). Untuk itu, kami akan terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin,” tulis pernyataan Kemenkes Malaysia.

Bapanas Indonesia: Anggur Muscat Aman Dikonsumsi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) justru menyatakan buah mungil nan hijau itu aman dikonsumsi usai melakukan uji cepat (rapid test) terkait residu pestisida.

Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti mengatakan hasil rapid test itu dilakukan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP).

“Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi,” ujar Yusra kepada wartawan di Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Yusra juga mengungkap, sebelumnya Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan akan melakukan investigasi terkait pembatasan peredaran di negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

“Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional tersebut, kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat,” tegasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here