Bogordaily.net – Empat sekolah di Kota Bogor menerima pemghargaan dari Pemerintah Kota Bogor. Ke empat sekolah itu dinobatkan sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
PJ Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menyebut empat sekolah yang dinobatkan SSK klasifikasi paripurna itu, terdiri dari dua jenjang pendidikan, yakni SMP dan SMA.
Untuk jenjang SMP diantaranya, SMPN 1 Bogor dan SMP Rimba Teruna, sementara untuk jenjang SMA yang dinobatkan SSK klasifikasi paripurna itu diantaranya, SMAN 1 Bogor dan SMA Kosgoro
Hery menjelaskan, SSK ini merupakan program yang dimaksudkan untuk mendorong para siswanya yang faham mengenai isu-isu serta permalsahan kependudukan.
“Dari mulai misal judi online, pembulian, begitu ya. Banyak hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, pernikahan dini, hal seperti itu. Stunting juga,” ungkap Hery.
Herry menilai, beberapa persoalan tersebut mesti dikenalkan kepada para siswa sejak duduk dibangku pendidikan, supaya tidak menjadi masalah dengab cara menekankan penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga, keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku shari-hari.
Terlebih PJ Wali Kota Bogor itu juga menegaskan, bagi sekolah-sekolah yang berhasil menjuarai program tersebut dapat senantiasa menginternalisasi di mata-mata pelajaran lokalnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Bogor tidak hanya memberikan penghargaan untuk sekolah yang dinobatkan SSK Paripurna, tapi ada juga duta kependudukan pada SSK di Kota Bogor.
Lebih lanjut, Herry mengaku Kota Bogor adalah satu satunya wilayah di Indonesia yang membentuk duta kependudukan SSK. Sehingga Ia menegaskan hal itu akan dilaporkan ke Kementrian sebagai Pilot Project.
“Kemudian juga untuk yang tadi, siswa-siswa yang mendapat penghargaan juga akan naik nanti ke tingkat provinsi dan seterusnya,” tegas Hery.
Dilokasi yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor Anas S. Rasmana mengatakan siswa yang dinobatkan duta kependudukan SSK itu diberikan beberapa tugas.
“Bisa menjadi konselor buat teman sebayanya tentang pembulian, bahaya perzinahan, bahaya sekte, hingga bahaya tawuran,” kata Anas
Anas mengaku, penilai dari program SSK termasuk duta kependudukan tersebut telah berlangsung selama 3 bulan dan yang melakukannya langsung dari BKKBN Pusat.
“Kami melakukan kunjungan, pemeriksaan administrasinya, pemeriksaan sekretariatnya, jingle-nya, websitenya kemudian ada wawancara juga,” ujar Anas.
(irfan Ramadhan/Diki Sudrajat)