Bogordaily.net – Penjabat (Pj) Bupati Bogor Bachril Bakri launching Rumah Cegah Stunting di wilayah Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, pada Selasa 5 November 2024.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk menurunkan angka stunting yang ada di 40 Kecamatan, Kabupaten Bogor
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri mengatakan bahwa, Kabupaten Bogor merupakan wilayah nomor 2 kasus stunting tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan angka 27,6%.
Adapun untuk angka stunting Nasional mencapai 21,6%, target Pemerintah nasional dalam menurunkan angka stunting tahun ini adalah 14%. Oleh karena itu pihaknya ingin mencapai target penurunan angka kasus stunting tersebut hingga di bawah 14%.
“Hari ini kami melaunching sala satu rumah cegah stunting di Kabupaten Bogor. Ini adalah bentuk nyata kongkrit Pemkab Bogor bersama masyarakat untuk menurunkan angka stunting yang ada,” kata Bachril Bakri, Selasa 5 November 2024.
Kemudian, pihaknya juga turut mengapresiasi Jimy Hantu Foundation yaitu salah satu lembaga yang telah menampung anak anak yang menderita stunting di Kecamatan Tamansari. Adapun total yang menderita stunting di kecamatan Tamansari sendiri mencapai 172 anak.
“Saya ucapkan terimakasih kepada pak Jimy yang telah dengan rela tulus ikhlas untuk menampung anak-anak yang menderita stunting yang ada di Kecamatan Tamansari ada sebanyak 172 anak,” jelasnya.
“Namun yang tersedia hanya 88 anak pada saat ini dan ada 8 Ibu hamil yang diberi makan secara intensif 30 hari pagi jam 8 pagi, nanti siang snack jam 10 makan siang dibawa pulang,” tambah Bachril.
Lebih lanjut kata dia, nantinya dalam Rumah Cegah Stunting tersebut pihaknya akan melakukan pengontrolan berat badan dan tinggi ukuran anak yang mengidap stunting secara rutin.
“jadi dia diukur setiap hari pertumbuhan nya dan nanti pada minggu pertama kita akan evaluasi apa ada efek atau tidak terhadap pertumbuhan anak, baik ukuran kepala atau tinggi badannya,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membuat kebijakan dengan menambah vitamin dan juga beberapa makanan bergizi. Sehingga bisa mempercepat perbaikan pertumbuhan tinggi dan ukuran besar kepala dari anak yang stunting.
“Jadi imbauan kami adalah kita berharap seluruh Kecamatan ada hal seperti, ada pengusaha yang peduli seperti ini untuk bersama – sama membantu menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Bogor,” ungkap Bachril.
Selanjutnya, Bachril turut menjelaskan alasan Kabupaten Bogor berada di urutan kedua kasus stunting. Menurutnya, penyebab secara umum karena masih banyak Ibu-ibu yang hamil yang belum menyadari pentingnya memberikan vitamin dan gizi yang cukup bagi bayi yang ada didalam kandungannya dan juga ada masalah dengan pernikahan dini.
Sementara itu, secara survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 Kabupaten Bogor mencapai angka sebesar 27,6% dan pihaknya mempunyai data by name by address disetiap desa sebanyak 7.993 balita stunting.***
Albin Pandita