Friday, 8 November 2024
HomeKota BogorIAD Bogor Dukung Swasembada Pangan lewat Program Lumbung Pangan Pesantren

IAD Bogor Dukung Swasembada Pangan lewat Program Lumbung Pangan Pesantren

Bogordaily.net – Ikatan Alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah (IAD) Bogor, telah mengambil langkah konkret dalam mendukung program swasembada pangan nasional dengan Program Lumbung Pangan Pesantren, mengelola lahan seluas 10 hektar di area 26 hektare Lahan Pesantren Pertanian Darul Fallah Bogor.

Pangan merupakan Hak Asasi Manusia, pangan juga menentukan kualitas sumberdaya manusia, dan pangan merupakan pilar ketahanan nasional. Ketahanan pangan merupakan pilar pembangunan.

Kegiatan IAD dengan mengelola lahan seluas 10 hektare di area 26 Ha Lahan Pesantren Pertanian Darul Fallah Bogor. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produksi pangan melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis pesantren.

Program ini kolaborasi antara alumni, santri, dan pihak pesantren, lahan tersebut akan dikembangkan untuk berbagai jenis komoditas pangan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan pertanian berbasis pesantren di berbagai daerah.

Menurut Ketua Umum Ikatan Alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah, Djainudin Ali Lonek, SH, MH
Secara umum, Indonesia masih merupakan negara importir pangan.

Upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan keragaman pangan yang bersumber dari dalam negeri belum menunjukkan hasil yang diharapkan.

“Tingkat konsumsi beras masih tinggi dan diversifikasi pangan menggunakan bahan baku tepung terigu memperbesar posisi impor pangan Indonesia,” ungkapnya.

Upaya peningkatan produksi pangan masih menghadapi masalah internal seperti konversi lahan, penyediaan input pertanian terutama benih dan pupuk, serta keterbatasan infrastruktur untuk kelancaran distribusi.

Peningkatan produksi pangan juga masih tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pasar dan modal yang pada umumnya dikuasai oleh negara maju.

“Sementara negara berkembang seperti Indonesia hanya dijadikan pasar yang akan terus bergantung pada negara maju,” tandasnya.

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian sangat melimpah dan memiliki peranan penting dalam menciptakan kemandirian pangan serta meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang bisa dipenuhi langsung maupun tidak langsung.

Jainudin menambahkan, kegiatan ini merupakan inisiatif alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah, bagian dari dukungan atas kebijakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendorong komunitas pesantren untuk berkontribusi pada produksi pangan lokal.

“Melalui program IAD yang telah dijalankan ini, berharap pada pemerintah, kegiatan para alumni, santri dan pesantren mendapat perhatian serta menjadi contoh dan pelopor dalam praktik pertanian berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat, dan meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren itu sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Menurut Sekjen IAD, Subhan Murtadla, S. Ag, ME
peran pertanian dalam mendukung kemandirian pangan, Alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah gagas Lumbung Pangan Pesantren dengan mendirikan Badan Usaha Milik Alumni Darul Fallah (BUMANDA), Gagas Program Lumbung Pangan Pesantren (LPP) dengan Mendirikan Badan Usaha Milik Alumni Darul Fallah (BUMANDA).

“Program Lumbung Pangan Pesantren di Pertanian Darul Fallah ini, merupakan inisiatif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sebagai upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan,” katanya.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan alumni dan santri dalam keterampilan pertanian berkelanjutan dan memberikan pengetahuan serta praktik yang dapat membantu mereka untuk mandiri dalam hal pangan.

Melalui program ini, pesantren-pesantren seperti Darul Fallah dilatih untuk mengembangkan berbagai jenis produk pertanian, termasuk sayuran, buah-buahan, dan ternak, dengan cara yang ramah lingkungan dan berbasis pada kebutuhan lokal.

Selain itu, program ini juga mencakup pelatihan teknis dalam teknologi pertanian, pengolahan lahan, pengolahan pasca panen dan pengelolaan sumber daya agar hasil panen dapat lebih optimal.

Banyak para alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah Bogor, yang tersebar di seluruh Nusantara, memiliki keinginan yang sama, konsern pada persoalan pangan, program ketahanan pangan tersebut. Jumlah alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah, sebanyak itu belum dilirik oleh pemerintah untuk menjadi mitra strategis program kedaulatan pangan.

Padahal jika dunia pesantren dan alumninya dirangkul dan disertakan dalam program tersebut diyakini bisa menjadi salah satu solusi ancaman krisis pangan yang menggejala di banyak negara, khususnya Indonesia.

“Tinggal dikolaborasikan dan disinergikan saja, Pesantren sudah melakukan, tetapi secara sporadis sehingga belum menjadi gerakan nasional. Pemerintah melalui kementerian pertanian tinggal menggandeng pesantren,” pungkasnya

Sebagai informasi, IAD merupakan organisasi alumni yang menghimpun para alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah yang tersebar di seluruh Indonesia. IAD menggagas Program Lumbung Pangan Pesantren (LPP) dengan Mendirikan Badan Usaha Milik Alumni Darul Fallah (BUMANDA).

Sebagai Pelaksana BUMANDA ini, merupakan Para Alumni Pesantren Pertanian Darul Fallah yang telah mendapatkan pendidikan Teknologi dan mekanisasi Pertanian di luar Negeri, di Jepang dan Amerika Serikat.

Program LPP ini, berada di Areal Pesantren Pertanian Darul fallah Bogor dengan luasan 26 Ha. Komoditas yang ditanam di antaranya Sayuran Organik, Buah Buahan, umbi-umbian dan Tanaman semusim lainnya.

Menurut Manajemen BUMANDA, Agus Setiawan, M. Pd. Di Pesantren kami diajarkan metode dan teknologi pertanian, seperti pertanian organik, konservasi sumber daya air, dan pengendalian hama terpadu. Adanya BUMANDA ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian Lumbung Pangan Pesantren, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“BUMANDA mengembangkan berbagai jenis produk pertanian, termasuk sayuran, buah-buahan, dan ternak, dengan cara yang ramah lingkungan dan berbasis pada kebutuhan lokal. Selain itu, program ini juga mencakup pelatihan teknis dalam teknologi pertanian, pengolahan lahan, pengolahan pasca panen dan pengelolaan sumber daya agar hasil panen dapat lebih optimal,” jelasnya.

Pesantren dapat terpenuhi kebutuhan sendiri dan bisa jualan dengan merk sendiri, mendorong ketersediaan bahan pokok secara mandiri pada pesantren. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here