Bogordaily.net – Keterbatasan biaya dan situasi keluarga memaksa Nadia Putri Darmawan (16), siswi kelas 9 yang beragama Kristen, bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda, Jalan Sumur Wangi, RT 01/RW 09, Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Kisah Nadia bermula sejak keluarganya pindah dari Jakarta ke Bogor pada tahun 2016.
Ibunya, Mery Natalia (38), yang bekerja serabutan, kesulitan memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan Nadia ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bogor.
“Karena ketidaklengkapan persyaratan, akhirnya saya masukkan Nadia ke MI (Madrasah Ibtidaiyah) Nurul Huda yang dekat dari rumah,” ujar Mery kepada bogordaily.net pada Selasa 19 November 2024.
Setelah lulus dari MI Nurul Huda, keterbatasan ekonomi membuat Nadia kembali melanjutkan pendidikan di MTs Nurul Huda, yang berada dalam satu yayasan.
Mery mengaku tidak ada tekanan dari pihak sekolah meskipun anaknya berbeda keyakinan.
“Pihak sekolah mengerti bahwa kami Kristen, jadi Nadia tidak diwajibkan mengikuti pelajaran agama Islam,” jelasnya.
“Waktu itu mengurus surat pindah ke sini agak sulit. Akhirnya, kami memutuskan untuk kembali ke MTs karena dekat dan pihak sekolah sudah mengenal kami,” sambungnya.
Keterbatasan biaya juga menjadi kendala. Ayah Nadia yang terkena PHK kini berjualan sayur keliling.
“Kami punya tunggakan lama di MI dan MTs, tapi pihak sekolah tidak pernah memberikan tekanan untuk segera melunasi,” ujarnya.
“Kami ingin Nadia tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Kalau bisa ke SMK, Nadia bercita-cita sekolah di Borcess (Bogor Center School),” katanya.
Pengalaman Nadia di MTs
Nadia mengaku biasa saja meski bersekolah di lingkungan madrasah.
“Teman-teman biasa aja sih. Dari sekolah juga tidak mengharuskan pakai kerudung. Ada pengertian juga soal pelajaran agama, jadi saya tidak mengikuti,” katanya.***
Ibnu Galansa