Bogordaily.net – Mahasiswa Program Studi Analis Kimia angkatan 60 dari Sekolah Vokasi IPB University berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari mata kuliah Mikrobiologi.
Bertempat di SMP Negeri 5 Bogor, Jalan Raya Tajur Nomor 12, acara ini dirancang sebagai program edukasi yang melibatkan siswa kelas 7, dengan total peserta mencapai 350 orang.
Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan inovasi dalam pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa IPB University memperkenalkan proses pengolahan limbah kulit pisang menjadi produk bernilai tambah, yaitu nata de banana. Produk ini merupakan inovasi yang terinspirasi dari nata de coco, dengan tekstur serupa yang kenyal serta kaya nutrisi.
Pengolahan kulit pisang menjadi nata de banana tidak hanya memberikan solusi dalam memanfaatkan limbah organik yang kerap dianggap sebagai sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik. Selain itu, kami berharap dapat menanamkan semangat kreativitas kepada siswa untuk menciptakan inovasi yang ramah lingkungan,” ungkap salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini.
Dimulai pukul 08.00 WIB, kegiatan ini diawali dengan sesi pemaparan materi mengenai konsep dasar fermentasi. Para mahasiswa menjelaskan peran bakteri Acetobacter xylinum sebagai mikroorganisme utama dalam proses pembuatan nata. Pengetahuan tersebut disampaikan secara sederhana agar siswa mudah memahami.
Setelah sesi teori, siswa diajak langsung mempraktikkan pembuatan nata de banana, mulai dari tahap persiapan bahan baku, pencampuran larutan gula, hingga proses fermentasi.
“Sesi praktik ini bertujuan agar siswa dapat merasakan pengalaman langsung mengolah limbah menjadi produk bernilai guna. Kami ingin mereka tidak hanya memahami konsepnya, tetapi juga mampu mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari,” ujar koordinator kegiatan.
Antusiasme para siswa tampak sepanjang kegiatan berlangsung. Salah satu siswa kelas 7 mengungkapkan kegembiraannya.
“Saya baru tahu kalau kulit pisang yang biasa dibuang bisa diolah jadi makanan. Ini pengalaman baru dan sangat bermanfaat.”
Melalui program ini, mahasiswa IPB University tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Kulit pisang, yang seringkali hanya dianggap limbah, diubah menjadi produk bernilai ekonomis yang berpotensi menjadi peluang usaha.
Dengan mengedukasi siswa tentang konsep ekonomi sirkular, diharapkan mereka dapat mengembangkan ide serupa di masa depan.
“Kami berharap ilmu yang mereka dapatkan hari ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi juga diterapkan di rumah. Siapa tahu, mereka bisa menjadikan nata de banana sebagai peluang bisnis kecil-kecilan yang menguntungkan,” ujar salah satu mahasiswa pendamping kegiatan.
Program ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat. Mahasiswa IPB University menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui solusi berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan ilmu mikrobiologi secara kreatif, mereka membuktikan bahwa pengelolaan limbah bisa menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan pembagian hasil olahan nata de banana yang telah difermentasi sebelumnya. Hasil fermentasi ini dijadikan contoh bagi siswa, agar mereka dapat melihat hasil nyata dari proses yang telah mereka pelajari.
Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi inspirasi untuk inisiatif serupa, baik di lingkungan sekolah maupun komunitas lainnya. Melalui inovasi sederhana seperti nata de banana, mahasiswa IPB University kembali membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan nyata dalam masyarakat.
Semoga langkah ini menjadi awal dari terciptanya kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya pengelolaan limbah organik dan inovasi berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. ***