Bogordaily.net — Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp15 triliun untuk mendukung program cetak sawah baru seluas 150 ribu hektare (ha) dan intensifikasi 80 ribu ha lahan pertanian pada 2025 dalam upaya untuk mencapai target swasembada pangan pada 2028-2029 serta mendukung program ketahanan pangan.
Terkait hak tersebut, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI pun terus menggenjot program irigasi perpompaan. Program ini bertujuan untuk menyediakan air untuk pertanian dengan menggunakan pompa air. Air yang didistribusikan melalui saluran terbuka atau tertutup ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Program irigasi perpompaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air irigasi di lahan sawah yang tidak tercapai oleh sumber air irigasi yang tersedia, baik akibat berada di ujung atau posisinya berada di atas saluran irigasi yang ada.
Program irigasi perpompaan yang telah dilaksanakan di kurang lebih 60 titik se-Kabupaten Bogor ini, salah satunya telah sukses dilaksanakan di Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, dan dilaksanakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Hurip Jaya.
“Alhamdulillah berkat irigasi perpompaan ini telah mampu mengairi 15 hektar sawah,” kata Ketua Poktan Hurip Jaya, Fauji, Jumat (13/12/2024).
Fauzi menegaskan, pembangunan irigasi perpompaan di Desa Ciadeg dilaksanakan sesuai dengan peraturan teknis dan spesifikasi pekerjaan.
“Jadi kalau ada pihak yang menuduh bahwa torn air (bak penampungan) yang kami gunakan tidak sesuai SNI karena dinilainya tidak menggunakan merk tertentu, itu salah kaprah. Torn yang kami gunakan sudah sesuai SNI dan tidak ada aturan merk tertentu,” tegasnya.
(Acep Mulyana)