Bogordaily.net – Sejak didemo pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) nama Satryo Soemantri Brodjonegoro jadi perhatian publik.
Para pegawai Kemendikti Saintek mendemo Satryo Soemantri Brodjonegoro lantaran kecewa dengan sikap sang menteri yang dinilainya sebagai pemimpin pemarah.
Mereka juga meminta agar Presiden Prabowo dapat segera menyelamatkan mereka dari menteri yang disebutnya telah membuat kebijakan yang mereka anggap sewenang-wenang.
Termasuk tindakan pemecatan yang tidak jelas alasan dan prosesnya.
Berikut ini adalah profil dan rincian kekayaan dari Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956, yang berarti usianya kini 69 tahun.
Ia merupakan anak dari Soemantri Brodjonegoro, seorang tokoh yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode 1967-1973, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada tahun 1973.
Ayahnya meninggal dunia pada tahun pertama menjabat sebagai Mendikbud. Soemantri Brodjonegoro juga dikenal sebagai Rektor Universitas Indonesia pada masa sebelumnya.
Adik Satryo, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, juga dikenal luas di dunia politik dan pemerintahan.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan (2014-2016), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (2016-2019), dan Menteri Riset dan Teknologi (2019-2021).
Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas California, Berkeley, di bidang Teknik Mesin.
Ia menikah dengan Silvia Ratnawati, dan mereka dikaruniai dua anak, salah satunya adalah Diantha Soemantri yang kini menjabat sebagai guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
LHKPN Satryo Soemantri Brodjonegoro
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 7 Desember 2024, Satryo Soemantri Brodjonegoro tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp46,05 miliar.
Sebagian besar kekayaan tersebut terdiri dari tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi, dengan nilai mencapai Rp33,65 miliar.
Satryo memiliki beberapa properti di Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Buleleng Bali, dan Tangerang, dengan nilai terbesar adalah tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp12 miliar, sementara yang terkecil berada di Tangerang dengan nilai Rp1,4 miliar.
Selain properti, Satryo juga tercatat memiliki empat unit mobil senilai total Rp1,4 miliar.
Beberapa mobil yang dimiliki di antaranya adalah BMW X3 (2016) senilai Rp400 juta, BYD Seal (2024) seharga Rp700 juta, Toyota Innova Reborn (2020) senilai Rp200 juta, dan Ford Escape (2011) senilai Rp100 juta.
Satryo Soemantri Brodjonegoro tidak tercatat memiliki utang, dan pada akhir tahun 2024 ia memiliki kas dan setara kas sebesar Rp11 miliar. ***