Bogordaily.net — Enchanting Valley, sebuah wahana wisata baru di kawasan Puncak Kabupaten Bogor milik Taman Safari Indonesia (TSI) menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian alam dan lingkungan. Enchanting Valley by TSI melakukan aksi bersih-bersih Sungai Ciliwung, Rabu, 22 Januari 2025.
Kegiatan yang dikemas dalam program ‘gerakan kali bersih’ ini melibatkan pemuda, Karang Taruna, dan warga Desa Cilember, Leuwimalang, dan Jogjogan, Kecamatan Cisarua. Kegiatan ini juga dihadiri dan didukung oleh para Kepala Desa, Kapolsek Cisarua, dan Danramil 0621/10.
Board Director TSI, Agus Santoso, menyampaikan bahwa gerakan kali bersih ini merupakan salah satu bagian dari upaya menjaga agar Sungai Ciliwung yang memiliki peran vital dalam ekosistem tetap terjaga dari pencemaran sampah
“Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai yang sangat penting bagi warga Bogor dan Jakarta yang berpenduduk 12 juta orang,” ucapnya.
Agus Santoso berharap gerakan kecil yang dilakukan oleh TSI ini menjadi gerakan awal dari masyarakat untuk mulai memelihara Sungai Ciliwung supaya ‘kinclong’ kembali dan bisa menjadi sumber kehidupan bagi seluruh masyarakat di Jabodetabek.
“Pemeliharaan Sungai Ciliwung ini dilakukan berkelanjutan. Di hulu juga kami sudah pasang trap (jaring) sampah. Kemudian sampah-sampah yang dikumpulkan selanjutnya diolah di Integrated waste management (IWM) yang sudah dimiliki TSI,” jelasnya.
Sementara itu, Alexander Zulkarnain selaku Senior VP Marketing TSI menambahkan, gerakan kali bersih ini akan menjadi agenda rutin tahunan bersama dengan masyarakat sebagai bagian dari kolaborasi positif antara masyarakat dengan Enchanting Valley.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan akses terhadap air bersih dan sanitasi serta menjaga ekosistem/aliran sungai,” ujarnya.
Selain gerakan kali bersih, pihak TSI juga melakukan penanaman 14 pohon di pinggir sungai yang terdiri dari empat jenis, yaitu sirsak, alpukat, jambu batu, dan duku. Penanaman pohon ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem lokal, serta meningkatkan kualitas udara di sekitar kawasan wisata.
“Kami berkomitmen untuk terus menjalankan kegiatan ini setiap tahun sebagai bagian dari upaya kami dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem dan masyarakat,” terangnya.
(Acep Mulyana)