Bogordaily.net – Sebanyak 13 kelompok Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari setiap RW di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, siap mendukung penuh program Dinas BKKBN, dalam upaya menurunkan angka stunting.
Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan pendampingan, meliputi pencatatan, monitoring, hingga pelaporan yang menyasar kelompok rentan.
Kader TPK RW 10, Liyana Br Dalimunthe, menjelaskan bahwa di Kelurahan Loji terdapat 13 kelompok TPK yang masing-masing terdiri dari 3 anggota.
“Kami memiliki 13 RW dan 51 RT di Kelurahan Loji. Setiap kelompok bertugas melakukan berbagai kegiatan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, hingga bayi di bawah dua tahun (baduta). Semua dilakukan secara terstruktur dan sistematis untuk mendukung penurunan angka stunting di wilayah ini,” ungkap Liyana.
Pendampingan yang dilakukan oleh kader TPK tidak hanya berupa edukasi, tetapi juga pemberian bantuan langsung.
“Kami memberikan makanan tambahan untuk baduta yang teridentifikasi mengalami stunting, seperti susu, telur, dan vitamin. Selain itu, pendataan dilakukan setiap bulan untuk memantau perkembangan dan hasil intervensi. Data ini kemudian diinput ke dalam sistem pendataan TPK Bogor Barat,” tambahnya.
Tak hanya itu, keterlibatan para kader juga mencakup edukasi tentang pentingnya gizi seimbang bagi calon pengantin dan ibu hamil.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kasus stunting sejak dini, bahkan sebelum bayi lahir. Para kader turut berperan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, dan langkah-langkah pencegahan stunting yang bisa dilakukan secara mandiri.
Kerja Sama Pemerintah dan Kader TPK
Sekretaris Lurah (Seklur) Loji, Muhtadin, mengungkapkan bahwa pihak kelurahan akan berkolaborasi erat dengan kader TPK untuk memastikan program ini berjalan efektif.
“Kami berkomitmen mendukung penuh para kader TPK. Kegiatan pendampingan akan dimulai pada awal bulan Februari mendatang. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan angka stunting di Kota Bogor,” ujar Muhtadin.
Muhtadin juga menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat dalam mendukung program ini.
Ia mengimbau agar masyarakat aktif mengikuti program yang telah dirancang, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, konsultasi gizi, hingga pelaksanaan intervensi gizi langsung yang dilakukan oleh kader di lapangan.
Program ini menjadi bagian dari target besar Pemerintah Kota Bogor untuk menurunkan angka stunting secara signifikan.
Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kecerdasan anak.
Oleh karena itu, peran kader TPK menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program ini di tingkat komunitas.
Melalui pendekatan berbasis keluarga dan lingkungan, Kelurahan Loji optimistis mampu memberikan kontribusi nyata dalam menekan angka stunting di Kota Bogor.***