Bogordaily.net – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bogor, Rizqi Muhammad Akbar, menyatakan kecaman keras terhadap Puskesmas Sempur atas dugaan tindakan intimidasi dan pelayanan yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap salah satu tokoh agama di Kota Bogor.
Rizqi menegaskan bahwa tindakan semacam ini tidak dapat ditoleransi, terutama ketika menyangkut pelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan secara profesional dan tanpa diskriminasi.
“Kami sangat menyayangkan adanya dugaan intimidasi dan pelayanan yang tidak sesuai SOP oleh Puskesmas Sempur terhadap tokoh agama di kota ini, pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga negara, dan institusi kesehatan wajib memberikan layanan terbaik tanpa memandang latar belakang atau status sosial pasien,” tegas Sekretaris Umum HMI Kota Bogor, Rizqi Muhammad Akbar.
Rizqi juga mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Kami meminta pemerintah kota dan dinas kesehatan untuk mengambil langkah tegas dalam menyelidiki kasus ini. Dinkes harus menyelesaikan masalah ini, jika hanya diam sama halnya mengaminkan dugaan intimidasi ini,” tambahnya.
Sebagai aktivis yang peduli terhadap keadilan dan hak-hak masyarakat, Rizqi menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.
“Institusi publik harus menjalankan fungsinya dengan integritas tinggi. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang adil dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Rizqi Muhammad Akbar, berharap agar insiden ini menjadi momentum untuk perbaikan sistem pelayanan kesehatan di Kota Bogor dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kualitas pelayanan dan memastikan tidak ada lagi tindakan yang merugikan masyarakat,” tutupnya. ***