Bogordaily.net – Dunia kerap menyuguhkan jalan yang tak terduga. Begitulah kisah Tammy Wistawesa Larasati seorang mantan aktivis dan mantan politisi di Bogor yang kini menemukan jati dirinya sebagai seorang tarot reader.
Dengan latar belakang sebagai Sekretaris Jenderal 234 SC Bogor, Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kota Bogor, hingga Sekretaris Bapilu Partai Golkar, ia kini meninggalkan semua itu demi fokus pada keluarga dan dunia tarot.
“Saya awalnya tidak terpikir akan menjadi seorang tarot reader. Semua terjadi begitu saja. Saat harus melewati fase berat dalam hidup, seperti perceraian, sahabat saya memberi saya kartu tarot sebagai hadiah. Dari situ saya sadar, saya memiliki kemampuan membaca kartu ini berdasarkan energi orang,” ujarnya.
Berbeda dari dukun yang menggunakan supranatural, ia menegaskan bahwa tarot adalah bentuk pembacaan energi dan intuisi.
“Tidak ada unsur mistis, tidak ada praktik klinik atau supranatural. Saya hanya membaca energi yang tercermin dari kartu yang dikocok oleh klien,” jelasnya.
Sejak memutuskan menekuni dunia tarot secara profesional pada 2021, ia banyak belajar secara otodidak, termasuk berdiskusi dengan sang paman yang lebih dulu terjun ke dunia tarot.
Dari klien yang datang, permasalahan paling sering berkisar pada karier, percintaan, dan parenting. Namun, ada batasan yang selalu ia pegang teguh.
“Saya tidak akan pernah membaca hal-hal terkait kematian atau penyakit yang di luar kuasa manusia. Itu adalah hak Tuhan,” tegasnya.
Dari sekadar hobi, tarot kini menjadi profesi yang membawanya dikenal luas. Kliennya berasal dari berbagai daerah, mulai dari Sulawesi, Bali, Solo, bahkan hingga Singapura.
Dengan kemajuan teknologi, sesi konsultasi bisa dilakukan melalui Zoom atau WhatsApp.
Salah satu momen paling membahagiakannya adalah saat berhasil membantu pasangan suami istri menemukan solusi dalam pernikahan mereka.
“Ketika ada pasangan yang hampir bercerai, lalu mereka berkonsultasi dan akhirnya memilih untuk memperbaiki hubungan, itu adalah kebahagiaan terbesar saya,” tuturnya dengan penuh haru.
Menurutnya, tarot bukan sekadar membaca kartu, tetapi lebih kepada memberi arahan dan perspektif kepada klien.
“Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tuhan menurunkan hujan, tetapi juga memberi kunci jawaban. Tinggal bagaimana kita mau membuka hati untuk melihat jawabannya atau tidak,” pungkasnya tarot reader dari Bogor ini.***