Bogordaily.net – RSUD Cibinong kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan meluncurkan Klinik AkuQuit, sebuah program inovatif yang dirancang khusus untuk membantu perokok berhenti secara efektif.
Layanan ini menggabungkan berbagai pendekatan medis dan terapi komplementer, seperti akupunktur, psikologi, fisioterapi, dan farmasi, guna memberikan solusi yang lebih komprehensif bagi mereka yang ingin lepas dari ketergantungan nikotin.
Peresmian layanan ini berlangsung pada Rabu (12/3) dalam acara Webinar Nasional Pulmonary and Respiratory Update, yang diikuti oleh 290 peserta dari berbagai wilayah Indonesia. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang pulmonologi, antara lain dr. Masdi, Sp.P, FISR; dr. Hermawan Setiyanto, Sp.P, FISR; dan dr. Astrid Arsianti, Sp.P.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, S.Si., yang hadir sebagai keynote speaker, menegaskan pentingnya layanan kesehatan yang inovatif, ilmiah dan berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Berbicara kesehatan, berarti berbicara mengenai sumber daya manusia. Investasi terbaik hari ini adalah investasi sumber daya manusia. Karena peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menentukan kemajuan dan daya saing kita dimasa depan” ujar Rudy.
Menurutnya, peningkatan sumberdaya manusia terutama dibidang kesehatan, menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Bogor lima tahun kedepan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk fasilitas kesehatan yang inovatif, dan berbasis teknologi.
Bupati bogor memberikan apresiasi kepada jajaran RSUD Cibinong. Dirinya berharap, dengan hadirnya Klinik AkuQuit dapat menjadi solusi efektif dalam membantu masyarakat menghentikan kebiasaan merokok serta meningkatkan kualitas hidup.
Direktur RSUD Cibinong, dr. Yukie Meistisia Ananda Putri Satoto, S.H., MH.Kes., menjelaskan bahwa Klinik AkuQuit merupakan layanan pertama di Jawa Barat yang mengadopsi pendekatan holistik kolaboratif multidisiplin, termasuk dengan pelayanan kesehatan tradisional akupuntur dalam membantu masyarakat berhenti merokok.
“Kami memahami bahwa berhenti merokok bukan hanya soal kemauan, tetapi juga membutuhkan dukungan medis dan psikologis yang tepat. Oleh karena itu, Klinik AkuQuit mengombinasikan terapi akupunktur, konseling psikologis, fisioterapi, serta terapi farmakologis agar pasien bisa mendapatkan pendampingan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar dr. Yukie.
Akupunktur digunakan sebagai metode untuk mengurangi keinginan merokok dan meredakan gejala putus nikotin, sementara psikolog membantu pasien dalam mengatasi aspek mental dan emosional yang berkaitan dengan kecanduan rokok. Fisioterapi berperan dalam meningkatkan fungsi paru-paru, sedangkan farmasi memastikan ketersediaan obat-obatan yang mendukung program berhenti merokok.
“Dengan adanya Klinik AkuQuit, kini masyarakat Kabupaten Bogor memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan bantuan profesional dalam berhenti merokok. Langkah ini tidak hanya berkontribusi pada kesehatan individu, tetapi juga pada kesehatan lingkungan dan generasi mendatang”, tegas dokter Yukie.***