Bogordaily.net – Lahir di Kyoto, Jepang, Ayumi Fitriani Gunawan, S.E., M.Si., tumbuh dalam lingkungan keluarga akademisi yang sangat kental. Ayahnya merupakan dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang meraih gelar magister dan doktor sekaligus di Kyoto University, sementara ibunya adalah seorang guru. Perjalanan akademiknya pun seolah telah digariskan sejak dini. Tumbuh dalam keluarga yang mengabdikan diri di dunia pendidikan, Ayumi mulai melihat bahwa mengajar bukan sekedar profesi, melainkan panggilan jiwa.
Sejak kecil, Ayumi memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu tertarik dengan dunia akademik. Semangat belajarnya terlihat dari prestasinya yang cemerlang selama menempuh pendidikan. Ayumi menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis melalui program fast track, yang memungkinkannya meraih dua gelar dalam waktu lima tahun.
Keunggulan akademiknya mengantarkan Ayumi menjadi dosen di Sekolah Vokasi IPB pada usia 23 tahun, menjadikannya salah satu akademisi muda yang berkiprah di dunia pendidikan tinggi. Ia memulai kariernya sebagai pengajar di Program Studi Komunikasi Digital dan Media, mengampu mata kuliah yang berkaitan dengan agribisnis, seperti Komunikasi Bisnis, Kewirausahaan, dan Agroindustri. Namun, ketertarikannya yang mendalam terhadap bidang komunikasi, khususnya radio, podcast, dan public speaking, mendorongnya untuk lebih fokus mengembangkan diri di program studi tersebut, hingga akhirnya menjadi dosen tetap di program studi Komunikasi Digital dan Media di IPB University.
Dedikasi Ayumi dalam dunia pendidikan tidak hanya terbatas di kampus, tetapi Ayumi juga berkontribusi secara langsung kepada masyarakat. Saat masih berkuliah, ia sudah aktif mengajar dengan bergabung dalam sebuah lembaga bimbingan belajar. Berbekal pengalaman tersebut, ia kemudian mendirikan Pascal Private, sebuah lembaga les privat yang memberikan bimbingan bagi siswa SD, SMP, dan SMA.
Pascal Private bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan mengajar. Ayumi meyakini bahwa pendidikan adalah alat yang kuat untuk mengubah hidup seseorang, sehingga ia terus berupaya meningkatkan kualitas pengajaran di Pascal Private dengan metode yang lebih kreatif dan menyenangkan.
Lebih dari sekadar pengajar, Ayumi juga membuka peluang kerja bagi teman-temannya yang memiliki passion serupa. Salah satu momen paling berkesan baginya adalah ketika seorang rekannya yang bergabung di Pascal Private berhasil menopang keluarganya berkat pekerjaan tersebut, membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya memberdayakan murid, tetapi juga para pengajarnya.
Sebagai seorang pendidik, Ayumi memiliki pendekatan mengajar yang unik. Ia percaya bahwa mahasiswa harus diberi ruang untuk berkembang tanpa tekanan yang berlebihan. “Saya lebih memilih bersikap santai tapi tetap disiplin. Saya tidak suka marah-marah karena itu hanya membuat mahasiswa semakin defensif.
Saya lebih memilih memberi contoh nyata agar mereka semakin semangat,” ujarnya. Pendekatan ini terbukti efektif, terlihat dari bagaimana banyak alumninya mengungkapkan rasa terima kasih karena ilmu yang diajarkannya sangat berguna di dunia kerja. Bahkan, beberapa mahasiswa mengabarkan bahwa mereka diterima di berbagai perusahaan berkat keterampilan yang diajarkannya, seperti cara berpakaian profesional, membuat CV yang menarik, dan membangun portofolio yang kuat.
Dalam perjalanan akademiknya, Ayumi juga menunjukkan konsistensi luar biasa dalam menjaga kualitas pengajaran. Di IPB, performa akademik dosen dinilai berdasarkan performa akademik mereka, dan Ayumi berhasil mempertahankan nilai evaluasi dosen di atas 3,7 sebuah pencapaian yang setara dengan predikat cumlaude bagi mahasiswa. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasinya dalam memberikan pengajaran berkualitas serta komitmennya untuk terus meningkatkan pengalaman belajar bagi para mahasiswanya.
Di luar kesibukan akademik, Ayumi menjalani peran sebagai ibu dan istri dengan penuh cinta. Ia selalu berusaha menyeimbangkan kehidupan profesional dan keluarganya. Anak pertamanya menunjukkan minat besar dalam dunia akademik sejak kecil, terutama dalam bidang matematika dan ilmu pengetahuan.
Sebagai seorang ibu yang peduli dengan perkembangan anak, Ayumi menerapkan berbagai metode stimulasi, seperti membacakan ensiklopedia, memberikan sensory play, serta menerapkan metode food preparation untuk memastikan keseimbangan dalam pola asuh dan kesibukan sehari-hari.
Meskipun kesibukannya cukup padat, Ayumi tetap berusaha untuk meluangkan waktu bagi keluarganya. Baginya, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci utama untuk menjalani hidup yang harmonis dan produktif.
Sebagai seorang akademisi, Ayumi memiliki harapan besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Ia ingin melihat sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata, terutama di luar Pulau Jawa.
“Ketimpangan pendidikan masih menjadi masalah besar. Saya berharap suatu hari nanti pendidikan berkualitas bisa diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali,” katanya.
Untuk mahasiswa dan generasi muda, Ayumi selalu menekankan tiga hal penting dalam hidup yaitu, berani keluar dari zona nyaman, menjaga attitude, dan tidak mencari jalan pintas menuju kesuksesan. Baginya, kesuksesan sejati hanya bisa diraih melalui usaha dan proses yang jujur.
“Percayalah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jangan pernah takut bermimpi, karena dengan usaha yang tepat, semua bisa terwujud,” pesannya bagi mereka yang ingin meraih mimpi di dunia akademik maupun profesional.
Dengan dedikasi dan semangatnya dalam dunia pendidikan, Ayumi Fitri Gunawan adalah bukti nyata bahwa menjadi pendidik bukan sekadar mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan masa depan generasi muda.***
Novita Efliani
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB