Wednesday, 19 March 2025
HomeTravellingPetualangan di Desa Wisata Gunung Mas

Petualangan di Desa Wisata Gunung Mas

Bogordaily.net – Siapa sangka tugas Praktik Reportase bisa jadi petualangan yang penuh cerita? Aku dan teman-teman dari kelompok Invokasix dapat tugas untuk bikin video berita feature tentang desa wisata. Setelah diskusi panjang, akhirnya kami sepakat memilih Desa Wisata Gunung Mas di Tugu Selatan, Cisarua, sebagai lokasi liputan. Awalnya kami cukup bingung memilih tempat, tapi setelah melihat berbagai referensi, Gunung Mas sepertinya cocok karena punya banyak spot menarik untuk diliput dan saat itu juga wahana Rainbow Slidenya lagi viral di media sosial.

Pada 3 Desember 2023, pagi-pagi kami sudah kumpul di halte Biskita. Kami memutuskan untuk berangkat naik transportasi umum. Mulai dengan naik bus koridor 2, lalu dilanjut dengan naik angkot menuju Cisarua. Begitu sampai, kami langsung membeli tiket masuk seharga Rp15.000 per orang.

Setelah masuk ke dalam kawasan wisata, kami mulai eksplorasi dan mencari spot terbaik untuk syuting. Kami memutuskan untuk memulai dari Kampung Batik, area kampung batik ini, sesuai sama namanya, penuh dengan rumah-rumah bercat berbagai motif batik.

Setelah mengambil beberapa footage di Kampung Batik, kami lanjut ke Tea Bridge, sebuah jembatan kayu yang membentang di atas hamparan kebun teh yang luas. Tempat ini sangat populer di media sosial karena pemandangannya yang indah dan cocok untuk berfoto. Tiket masuknya relatif terjangkau, hanya sekitar Rp10.000 – Rp15.000. Dari atas jembatan, kami bisa melihat pemandangan hijau dari bentangan pohon teh di seluruh sisi dan juga ada Rainbow Slide, perosotan warna-warni yang cukup panjang.

Tidak ingin melewatkan kesempatan mencoba wahana seru, kami sempat coba wahana flying fox yang ternyata sepaket dengan mobil off-road yang mengantar kami ke titik awal wahana. Naik mobil off-road di jalur berbatu dan menanjak memberikan sensasi tersendiri yang gak kalah seru.

Untuk melengkapi tugas, kami mewawancarai dua narasumber yang salah satunya adalah seorang wisatawan dari Tangerang Selatan yang sedang berlibur dan seorang fotografer yang menyediakan jasa foto di wahana Tea Bridge. Wawancara berlangsung lancar. Setelah semua sesi shooting selesai, kami akhirnya pulang ke Bogor dengan suasana Puncak yang mulai berkabut tebal.

Namun, ada satu masalah besar yang baru kami sadari. Tugasnya mengharuskan minimal tiga narasumber, sedangkan kami hanya mewawancarai dua orang! Panik?iya, karena deadline semakin dekat. Gak ada pilihan lain, aku dan satu teman kelompok harus kembali ke Gunung Mas untuk melengkapi wawancara. Kali ini, kami pergi berempat naik motor pada 7 Desember 2023.

Perjalanan kedua ini terasa lebih santai karena kami sudah tahu rute dan spot mana saja yang perlu diambil. Setibanya di sana, kami langsung mencari narasumber tambahan dan akhirnya berhasil mewawancarai salah satu staf Gunung Mas. Wawancara berjalan lancar, dan kami juga mengambil beberapa footage tambahan. Rasa lega mulai terasa karena tugas ini akhirnya bisa diselesaikan. Namun, kejutan belum berakhir di situ.

Saat perjalanan pulang, tiba-tiba motor yang aku tumpangi mengalami bocor ban. Awalnya kami santai saja, karena berpikir ini hanya masalah kecil yang bisa segera diperbaiki. Setelah mencari tukang tambal ban dan menunggu beberapa menit, akhirnya motor bisa digunakan kembali. Kami pun melanjutkan perjalanan.

Namun, belum lama berjalan, motor kembali bocor! Mulai merasa ada yang nggak beres, kami kembali mencari tambal ban terdekat. Kali ini, kami mulai khawatir karena sudah semakin sore. Setelah selesai ditambal, kami kembali melanjutkan perjalanan, tapi entah kenapa ban kembali bocor untuk ketiga kalinya.. Antara kesal, capek, dan ngakak sendiri.

Ternyata, ban motor memang sudah sangat tipis, makanya mudah bocor meskipun sudah ditambal berkali-kali. Untungnya, setelah perjuangan panjang dan beberapa kali berhenti, akhirnya motor bisa berjalan dengan normal pas sudah dekat kawasan Kota Bogor. Pengalaman ini benar-benar melelahkan, tapi juga menjadi cerita yang akan selalu diingat.

Meskipun perjalanan kedua ini penuh tantangan dan sedikit drama, semua kerja keras akhirnya terbayar lunas. Proyek video feature perjalanan kami berhasil mendapatkan nilai tertinggi seangkatan! Ternyata, perjuangan balik lagi ke Gunung Mas dan insiden ban bocor tiga kali sepadan dengan hasil yang didapatkan.

Dari pengalaman ini, aku belajar bahwa persiapan yang matang sangat penting dalam menjalankan tugas, karena kita tidak pernah tahu kejadian tak terduga apa yang bisa terjadi di tengah perjalanan. Lebih dari sekadar tugas kuliah, perjalanan ini berubah menjadi salah satu kenangan paling seru selama masa kuliahku.***

 

Nathaniela Anya J.M, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here