Friday, 26 December 2025
HomeBeritaKampanye Sukses? Ini Dia Strategi Political Branding Tim Prabowo-Gibran dalam Kampanye Pemilu...

Kampanye Sukses? Ini Dia Strategi Political Branding Tim Prabowo-Gibran dalam Kampanye Pemilu 2024 Kemarin

Bogordaily.net – Dalam dunia politik modern, strategi komunikasi menjadi salah satu faktor kunci dalam memenangkan hati pemilih. Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menerapkan strategi political branding untuk menarik simpati masyarakat.

Political branding merupakan cara membentuk citra dan identitas politik guna mengelola persepsi dalam meningkatkan elektabilitas untuk memenangkan pemilu. Strategi ini menjadi sangat penting, terutama di tengah berbagai kontroversi yang muncul selama proses pencalonan mereka.

Pada artikel kali ini akan membahas bagaimana strategi political branding yang diterapkan oleh pasangan Prabowo-Gibran dalam berkontribusi untuk efektivitas komunikasi politik mereka.

Sejak resmi sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran mendapat berbagai sorotan tajam dari berbagai pihak. Di tengah situasi tersebut, strategi komunikasi yang kuat diperlukan untuk meredam kritik serta membentuk opini publik yang lebih positif dan berjalan secara konsisten selama kampanye.

Untuk menutupi berbagai isu yang muncul, Tim Prabowo-Gibran menggunakan teknik political branding berbasis digital yang dikemas lebih modern dan non formal untuk membangun citra positif di mata publik, khususnya generasi muda.

Mengapa difokuskan pada generasi muda? karena berdasarkan data dari website KPU, terdapat 55% pemilih tetap didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z.

Tentunya diperkuat dengan branding politik yang dapat menciptakan kedekatan emosional antara kandidat dan pemilih (Mann & Perlmutter, 2011).

Oleh karena itu, Prabowo-Gibran mengadopsi pendekatan sebagai sosok yang humoris dan bersahabat untuk mengubah persepsi publik dan memperluas daya tarik politik mereka.

Maka dari itu, media sosial memainkan peran penting dalam strategi komunikasi politik Prabowo-Gibran karena mayoritas pemilih muda menghabiskan waktu di platform seperti Instagram, Tiktok, Twitter dll.

Efektivitas komunikasi politik di media sosial sangat bergantung pada keterlibatan dan kemampuan menciptakan menjadi tren yang viral (Santoso, 2023). Kampanye digital yang interaktif memungkinkan penyebaran pesan politik secara luas dengan cepat.

Salah satu strategi utama adalah penggunaan animasi ‘Gemoy’ yang menampilkan Prabowo dalam karakter lucu dan menggemaskan.

Selain itu, lagu ‘Oke Gas’ yang diciptakan Richard Jersey ini dibuat dengan memadukan musik-musik DJ remix dan jedug-jedug.

Lagu ini sangat merepresentasikan anak muda yang saat ini banyak menggunakan DJ dan jedag-jedug sebagai konten hiburan sehari-hari.

Lagu yang bernuansa ceria dan penuh semangat ini berhasil membangun kedekatan dengan pemilih muda dan meningkatkan keterlibatan tren viral. Selain itu, kampanye ini juga didominasi oleh warna biru muda sebagai warna representatif calon urut 2 untuk menambah kesan simbolik dan diingat oleh mata publik.

Awal muncul istilah “gemoy” juga berasal dari tren di media sosial yang menampilkan Prabowo dengan ekspresi yang dianggap menggemaskan oleh warganet dan akhirnya dibuatkan sosok Prabowo dan Gibran ke dalam bentuk animasi ala disney hasil artificial intelligent (AI).

Tim kampanye justru mengadopsinya sebagai bagian dari strategi branding untuk menampilkan Prabowo sebagai sosok humoris, ramah dan dekat dengan anak muda.

Hal ini telah bertolak belakang dengan citra militeristiknya yang selama ini diketahui oleh masyarakat.

Penggunaan simbol dan humor dalam kampanye politik dapat meningkatkan keterlibatan pemilih dan menciptakan kesan positif yang bertahan lebih lama dibandingkan pesan kampanye formal (Rahmawati, 2015). Dengan cara ini, Prabowo berhasil tampil lebih dekat dengan rakyat, mengurangi kesan formalitas, membangun kedekatan secara emosional dan mampu mengikuti arus perubahan zaman.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa kampanye Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 sangat bergantung pada strategi political branding berbasis digital, terutama animasi AI “Gemoy,” lagu “Oke Gas,” dominasi warna biru muda.

Dengan memanfaatkan media sosial, humor, dan simbol visual, mereka berhasil menciptakan citra politik yang lebih dekat dengan masyarakat. Meskipun strategi ini berhasil menarik perhatian publik, muncul pertanyaan apakah strategi ini hanya sekadar kampanye politik atau memiliki substansi nyata.

Keberhasilan branding politik tidak hanya diukur dari tren viral, tetapi juga dari implementasi kebijakan setelah pemilu. Oleh karena itu, tantangan utama Prabowo-Gibran adalah membuktikan bahwa strategi ini adalah bagian dari visi kepemimpinan yang nyata dan dapat diimplementasikan dalam kebijakan konkret untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.***

 

Azzahra Aulia Nur Alzena, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here