Bogordaily.net – Diera digital seperti saat ini, popularitas video game terus meningkat setiap tahunnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, industri game mengalami kemajuan pesat, baik dari segi grafis, mekanisme permainan, hingga fitur-fitur yang semakin interaktif. Salah satu fitur yang semakin banyak diadopsi oleh berbagai game modern adalah fitur Co-op atau multiplayer, yang memungkinkan pemain untuk bermain bersama dalam satu dunia virtual yang sama. Fitur ini tidak hanya memberikan pengalaman bermain yang lebih seru dan menantang, tetapi juga membuka ruang bagi komunikasi antar pemain, yang dikenal sebagai in-game communication
In-game communication sendiri hadir dalam berbagai bentuk, tergantung pada kebijakan dan inovasi dari masing-masing pengembang game. Beberapa game menyediakan text chat, di mana pemain dapat berkomunikasi menggunakan tulisan dalam kotak percakapan. Fitur ini sering digunakan dalam game berbasis strategi atau MMORPG (Massively Multiplayer Online Role-Playing Game), di mana pemain perlu menyusun rencana dan berbagi informasi secara tertulis. Selain itu, ada pula game yang menyediakan voice chat, yang memungkinkan pemain berbicara langsung dengan rekan satu tim menggunakan mikrofon, seperti saat melakukan panggilan telepon. Fitur ini sangat umum ditemukan dalam game-game kompetitif, seperti first-person shooter (FPS) di mana komunikasi cepat dan efektif sangat penting untuk dapat menjadi pemenangnya.
Namun, komunikasi dalam game tidak hanya terbatas pada kebutuhan strategi saat bermain. Banyak pemain yang menggunakan fitur ini sebagai sarana untuk bersosialisasi dan membangun hubungan dengan pemain lain. Sudah lumrah, pertemanan yang dimulai dari game bisa berkembang menjadi hubungan yang erat di dunia nyata. Banyak komunitas game yang terbentuk dari interaksi dalam game, mulai dari grup kecil hingga forum besar yang berisi ribuan anggota dari berbagai belahan dunia. Selain itu, game online juga memberikan peluang bagi individu yang pemalu untuk lebih mudah bersosialisasi. Bagi sebagian orang, berbicara dalam dunia virtual terasa lebih nyaman dibandingkan interaksi tatap muka, karena tidak ada tekanan sosial yang sering dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan game untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang ini menunjukkan bahwa in-game communication bukan sekadar alat bantu dalam bermain, tetapi juga berperan dalam membentuk pola komunikasi baru di era digital. Dengan semakin berkembangnya fitur komunikasi dalam game, batas antara dunia virtual dan dunia nyata semakin menipis, menjadikan game sebagai salah satu sarana utama bagi anak muda untuk berinteraksi dan membangun relasi sosial.
Perubahan Pola Komunikasi di Game Online
Seiring berkembangnya game online, pola komunikasi antar pemain pun ikut berubah. Salah satu yang paling mencolok adalah munculnya istilah-istilah khusus yang hanya dipahami oleh komunitas gamer. Misalnya, kata “GG” (Good Game) digunakan untuk menunjukkan rasa sportivitas setelah pertandingan, sementara istilah “noob” sering digunakan untuk menyebut pemain yang masih pemula atau kurang “jago”. Adapula istilah-istilah seperti “AFK” yaitu yang merupakan singkatan dari Away From Keyboard, yang berarti sang pemain sedang tidak aktif di dalam game. Penggunaan istilah-istilah ini tidak hanya mempercepat komunikasi, tetapi juga menciptakan budaya tersendiri di dalam komunitas game. Hal ini bermanfaat untuk mempercepat komunikasi di dalam game, khususnya pada game yang memiliki alur cepat seperti MMORPG.
Selain itu, komunikasi multikultural juga dapat terjadi di dalam game. Pasalnya, pemain dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemain lainnya yang memiliki perbedaan latar belakang budaya, maupun pemain-pemain yang berasal dari berbagai negara lain. Hal ini membuat pemain terbiasa mendengar berbagai bahasa dan gaya komunikasi yang berbeda. Dalam beberapa game, seperti MMORPG, pemain harus bekerja sama dengan orang-orang dari berbagai negara, sehingga mereka mulai mengadaptasi bahasa yang dapat dimengerti semua orang, seperti menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka untuk berkomunikasi pada saat game dimulai, atau mengandalkan komunikasi non-verbal seperti emoji. Dengan adanya interaksi ini, banyak pemain yang secara tidak sadar meningkatkan kemampuan bahasa asing mereka dan belajar memahami perbedaan budaya antar pemain.
Mencermati Pola Komunikasi di Game online
Komunikasi dalam game online memiliki banyak manfaat, salah satunya melatih kerja sama tim. Banyak game yang mengharuskan pemain untuk berdiskusi dan berkoordinasi agar bisa memenangkan pertandingan, yang secara tidak langsung mengasah keterampilan komunikasi dan strategi.Selain itu, game juga membantu meningkatkan keterampilan sosial, terutama bagi individu yang pemalu atau sulit berinteraksi di dunia nyata. Banyak pemain yang lebih percaya diri berbicara dalam lingkungan virtual dan bahkan menjalin pertemanan yang berlanjut ke dunia nyata. Tidak hanya itu, game online juga dapat menjadi media pembelajaran bahasa, karena pemain terbiasa membaca instruksi dalam bahasa asing serta memahami istilah baru dalam konteks yang interaktif. Di sisi lain, komunikasi dalam game online juga memiliki dampak negatif. Salah satu yang paling umum adalah toxic behavior, di mana pemain menggunakan kata-kata kasar, menghina rekan satu tim, atau bahkan melakukan cyberbullying, terutama dalam game kompetitif. Masalah lain adalah diskriminasi dan pelecehan, terutama terhadap pemain perempuan yang sering menerima komentar tidak pantas. Selain itu, beberapa pemain juga mengalami diskriminasi berdasarkan aksen atau negara asal mereka, yang memperburuk pengalaman bermain game.
Pola-pola komunikasi ini dapat terjadi akibat dari faktor pengalaman masing-masing pemain. Sebuah penelitian di Bandung yang menggabungkan antara 10 pemain game online “Mobile Legends” telah membuktikan hal ini. Dalam penelitiannya, Irwanto (2023) menemukan bahwa setiap pemain game online memiliki pola komunikasi yang berbeda-beda. Faktor pengalaman mempengaruhi pola komunikasi yang terjadi antar pemain. Selain itu, ditemukan adanya kesenjangan komunikasi jika pengalaman antar individu memiliki perbedaan yang signifikan.
Untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dalam game online, pemain perlu menerapkan etika komunikasi yang baik. Salah satunya adalah menggunakan bahasa yang sopan dan menghargai pemain lain, baik saat menang maupun kalah. Selain itu, penting untuk menghindari toxic behavior, seperti berkata kasar atau menghina tema satu tim. Pemain juga harus menggunakan komunikasi secara bijak, misalnya dengan tidak menyebarkan informasi pribadi serta menghormati perbedaan budaya dan bahasa dalam game. Dengan menerapkan etika yang baik, game online dapat menjadi sarana yang positif untuk bersosialisasi, belajar, dan bekerja sama, tanpa adanya perilaku negatif yang merusak pengalaman bermain.
Saskia Salsabila | Komunikasi Digital dan Media IPB University
