Monday, 31 March 2025
HomeBeritaBagaimana Dampak Media Sosial Terhadap Komunikasi Generasi Alpha?

Bagaimana Dampak Media Sosial Terhadap Komunikasi Generasi Alpha?

Bogordaily.net – Era digital yang pada saat ini semakin meningkat dengan pesat telah menghadirkan gaya hidup dan sudut pandang baru dalam interaksi social. Media sosial, telah menjadi salah satu faktor utama pada transformasi pola komunikasi dan ekspresi diri, terutama di kalangan generasi muda seperti gen z dan gen alpha.

Dari banyaknya platform media sosial yang muncul di era digital ini, Tiktok hadir sebagai fenomena baru dan unik yang membawakan elemen visual, audio, dan juga tekstual dalam bentuk format video pendek yang sangat inovatif dan menarik.

Berdasarkan data pada Data Portal (July 2024), pengguna platform Tiktok di Indonesia telah mencapai lebih dari 157 juta pengguna aktif, yang mayoritas penggunanya merupakan Generasi Alpha yang lahir pasca 2010.

Generasi Alpha yang tumbuh dalam era digital yang cukup imersif, menjadikan Tiktok sebagai wadah pola hidup mereka sehari-hari mereka selain di kehidupan nyata.

Fenomena ini membuat gaya hidup baru dalam cara berkomunikasi dan menjadi jendela dunia, mengingat bahwa Tiktok sendiri tidak hanya berfungsi sebagai platform hiburan, tetapi juga menjadi arena dinamis bagi inovasi dan evolusi bahasa.

Generasi Alpha dan Media Sosial
Lahir dari tahun 2010 hingga 2024, Generasi Alpha tumbuh di dalam dunia yang sepenuhnya digital, dikelilingi dengan teknologi sejak usia yang sangat muda.

Ha; ini lah yang berdampak sangat besar pada perkembangan yang dialami mereka, karena Generasi Alpha dan juga Teknologi hamper tidak bisa dipisahkan.

Para Generasi Alpha lebih memahami dunia dan peralatan digital serta dapat beradaptasi dengan mudah dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Anak-anak Generasi Alpha semakin terampil dalam menggunakan teknologi genggam pada usia yang lebih dini dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Sekitar 43% dari mereka sudah memiliki tablet sebelum mencapai usia 6 tahun, sementara 58% lainnya memiliki ponsel pintar sebelum menginjak usia 10 tahun.

Akibatnya, mereka mulai bersentuhan dengan media sosial sejak awal perkembangan mereka dan menunjukkan kecenderungan terhadap aplikasi dan platform tertentu.

Sebuah penelitian mengenai penggunaan media sosial oleh Generasi Alpha mengindikasikan bahwa mereka lebih menyukai platform yang menyajikan konten singkat dan menarik perhatian.

Tiktok menjadi platform video paling digemari oleh anak-anak Generasi Alpha di Indonesia setelah Youtube, yang menghabiskan rata-rata 84 menit setiap hari di platform ini untuk menikmati berbagai program hiburan dan pendidikan.

Selain itu, anak-anak Generasi Alpha juga menggunakan Tiktok untuk menjelajahi merek dan produk baru, berbeda dengan Generasi Z yang lebih banyak memanfaatkan media sosial tradisional untuk tujuan serupa.

Peran Orang Tua Pada Pertumbuhan Generasi Alpha
Generasi Alpha, yang mencakup individu yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024, tumbuh di tengah kemajuan teknologi digital yang pesat. Mereka memiliki ciri khas yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Sebagai generasi yang paling akrab dengan gadget dan internet, potensi mereka untuk meraih kesuksesan dan berkembang sangatlah besar.

Beberapa karakteristik unik yang dimiliki oleh Generasi Alpha antara lain: kedekatan dengan teknologi digital dan internet, kemampuan belajar yang cepat, serta beberapa tantangan seperti kecenderungan untuk dominan, kesulitan berbagi, dan kurangnya minat mengikuti aturan. Di samping itu, kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara langsung juga terbilang terbatas. Hal ini menempatkan orang tua, terutama para orang tua milenial, di posisi yang penting untuk memberikan bimbingan dan pendidikan bagi anak-anak Generasi Alpha.

Untuk itu, orang tua perlu senantiasa mengikuti perkembangan teknologi dan informasi agar dapat mendampingi anak-anak mereka berinteraksi dengan dunia maya secara cerdas dan sehat. Selain itu, mereka juga perlu mengajarkan nilai-nilai sosialisasi, melatih keterampilan fisik dan motorik, serta membekali anak-anak dengan prinsip-prinsip agama dan moral yang baik.

Mendidik anak-anak agar tidak terlalu bergantung pada teknologi dan berperan sebagai teman diskusi yang dapat dipercaya merupakan langkah-langkah penting yang dapat diambil. Dengan pendekatan ini, orang tua diharapkan dapat membantu Generasi Alpha tumbuh menjadi generasi yang sukses, berkembang dengan baik, dan siap menghadapi masa depan yang cerah.***

Bintang Maulana Yusuf Adiwinata

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here