Bogordaily.net – Alfa Taufan Latif lahir pada 19 Oktober 1993. Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan jurusan Ilmu Komunikasi, memilih konsentrasi di bidang Public Relations pada tahun 2014, dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2018.
Sebelum masuk ke dunia akademik, Alfa memiliki pengalaman yang cukup panjang di
industri. Ia sempat bekerja di Nutrifood selama satu tahun dan kemudian bergabung dengan Garuda Food di bidang Product Development.
Namun, ia menyadari bahwa dirinya lebih tertarik dengan dunia komunikasi dibandingkan bekerja di laboratorium atau dapur. Setelah sempat ditawari posisi di bidang Business Development, ia pun memutuskan untuk mendalami Ilmu Komunikasi.
Pada tahun 2019, Alfa mendapatkan beasiswa S2 dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) untuk melanjutkan pendidikan di International Institute of Information Technology (IIIT) Bangalore, India.
Ia menyelesaikan studinya pada tahun 2021 dan kemudian mulai fokus pada dunia akademik. Saat ini, Alfa Taufan Latif adalah dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ia resmi menjadi CPNS IPB pada tahun 2023, namun baru aktif mengajar pada semester berikutnya karena SK PNS-nya mengalami keterlambatan satu bulan.
Di awal karier akademiknya, ia mengajar mata kuliah Event Organizer (EO) berdasarkan pengalamannya di bidang tersebut, serta membantu dalam mata kuliah Penulisan Ilmiah. Pada semester ini, ia mengampu tiga mata kuliah, yaitu Techno Social Preneur, Big Data, dan Literasi Digital.
Sebagai akademisi muda, Alfa menghadapi tantangan besar dalam mengajar, terutama
dalam menjaga relevansi materi dengan perkembangan zaman.
Ia menyadari bahwa mahasiswa saat ini memiliki karakter yang beragam dan akses terhadap informasi yang semakin luas. Oleh karena itu, ia selalu berupaya menciptakan metode pembelajaran yang menarik agar ilmu yang disampaikan tidak terlewatkan oleh mahasiswa.
Di luar kegiatan mengajar, Alfa juga aktif melakukan penelitian di bidang media sosial dan kecerdasan buatan (AI). Ia tertarik untuk memahami bagaimana AI dapat memengaruhi ranah sosial, terutama dalam kaitannya dengan media sosial dan komunikasi digital.
Salah satu harapannya adalah agar Indonesia dapat memiliki regulasi yang lebih jelas mengenai peran sosial media influencer. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya literasi digital, ia berharap masyarakat dapat lebih kritis dalam menerima informasi dan tidak hanya bergantung pada influencer sebagai sumber utama.
Dalam perjalanan hidup dan kariernya, Alfa selalu berpegang pada prinsip bahwa kehadiran seseorang harus memberikan manfaat di mana pun ia berada. Inspirasi terbesarnya adalah ibunya, yang mampu menjalani karier tanpa mengorbankan keseimbangan dalam kehidupan keluarga.
Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya, Alfa berpesan bahwa Ilmu Komunikasi
sering dianggap sebagai bidang yang mudah, tetapi sebenarnya mencakup banyak disiplin ilmu yang kompleks. Oleh karena itu, pastikan bahwa komunikasi memang menjadi passion sebelum mendalaminya, agar dapat memberikan kontribusi yang berarti di bidang tersebut.****
Laudya Marcelly