Bogordaily.net – Diera digital yang berkembang pesat, dunia jurnalisme mengalami perubahan yang signifikan. Hadirnya berbagai platform digital telah mengubah secara mendasar cara berita diproduksi, disebarluaskan, dan dikonsumsi oleh masyarakat. Jika sebelumnya informasi diperoleh melalui media cetak dan siaran konvensional, kini masyarakat dapat mengakses berbagai sumber berita hanya dengan sentuhan jari. Perubahan ini telah melahirkan format berita baru, mengubah pola konsumsi informasi, sekaligus memberikan tantangan dan peluang bagi para jurnalis.
Transformasi Jurnalisme di Era Digital
Kemajuan teknologi digital berperan besar dalam perubahan industri media. Media online semakin mendominasi, menggantikan posisi media konvensional. Untuk tetap relevan, banyak media beradaptasi dengan berpindah ke platform digital atau mengombinasikan edisi cetak dengan versi digital. Konvergensi media menjadi strategi penting untuk tetap bertahan. Dengan dukungan jaringan internet, diera digital informasi dapat tersebar lebih cepat dan menjangkau lebih banyak audiens dibandingkan sebelumnya.
Beberapa aspek utama dalam transformasi jurnalisme digital meliputi:
• Kecepatan dan Aksesibilitas: Penyebaran berita kini jauh lebih cepat melalui platform online dan media sosial. Masyarakat bisa mengakses berita kapan saja dan di mana saja melalui perangkat digital.
• Konvergensi Media: Berbagai format media, seperti teks, gambar, audio, dan video, kini terintegrasi dalam platform digital, membuat penyampaian informasi lebih interaktif.
• Interaktivitas: Audiens tidak lagi hanya menjadi penerima informasi pasif. Mereka bisa berpartisipasi melalui komentar, berbagi berita, atau memberikan umpan balik, menciptakan komunikasi dua arah.
• Personalisasi: Algoritma dan analisis data memungkinkan berita yang dikonsumsi lebih sesuai dengan preferensi individu, meningkatkan keterlibatan audiens.
• Jurnalisme Warga (Citizen Journalism): Dengan adanya smartphone dan akses internet, siapa pun bisa berkontribusi dalam penyebaran berita secara real-time langsung dari lokasi kejadian.
Preferensi Masyarakat terhadap Berita Singkat dan Video Pendek
Di tengah arus informasi yang semakin padat diera Digital , banyak orang kini lebih memilih berita yang ringkas, jelas, dan mudah dicerna, salah satunya dalam bentuk video pendek.
Beberapa alasan utama di balik tren ini adalah:
• Rentang Perhatian yang Pendek: Pada Laporan We Are Social (2023), masyarakat modern lebih cenderung kehilangan fokus pada konten yang panjang, sehingga berita singkat lebih menarik.
• Mobilitas dan Kemudahan Akses: Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih informasi yang cepat dan praktis seperti video pendek yang bisa dikonsumsi kapan saja, termasuk saat bepergian atau saat beristirahat.
• Daya Tarik Visual: Rumah Produksi Indonesia (RPI) menyatakan bahwa video pendek menjadi salah satu format konten paling efektif untuk promosi di media sosial karena kemampuannya untuk menarik perhatian audiens dengan cepat
• Popularitas di Media Sosial: Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram mendukung format video pendek, sehingga semakin banyak digunakan dalam penyebaran berita.
Kelebihan dan Kekurangan Jurnalisme Digital
Meskipun jurnalisme digital membawa banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:
• Misinformasi dan Berita Palsu: Penyebaran informasi yang cepat meningkatkan risiko hoaks, sehingga jurnalis perlu lebih berhati-hati dalam verifikasi fakta.
• Kualitas vs. Kuantitas: Fokus pada kecepatan sering kali mengorbankan kualitas dan kedalaman informasi.
• Model Bisnis yang Berubah: Pergeseran ke platform digital membuat banyak organisasi media mencari cara baru untuk memonetisasi kontennya.
Namun, jurnalisme digital juga membuka peluang baru, seperti inovasi dalam format penyampaian berita, keterlibatan audiens yang lebih tinggi, serta jangkauan yang lebih luas hingga ke tingkat global.
Perkembangan jurnalisme di era digital telah mengubah cara berita disampaikan dan dikonsumsi. Masyarakat kini lebih menyukai berita yang singkat, padat, dan berbasis video pendek karena lebih praktis dan mudah diakses. Sementara itu, jurnalis harus terus beradaptasi dengan tren baru ini tanpa mengesampingkan kualitas dan kredibilitas informasi yang mereka sampaikan. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan menjaga standar etika jurnalistik, jurnalisme digital dapat tetap menjadi pilar utama dalam penyebaran informasi yang akurat dan terpercaya.***
Azrael Alyka Pasha, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB