Bogordaily.net – Pendapat yang mengatakan bahwa diri kita dibentuk oleh pertemuan dengan orang lain di kehidupan sehari-hari, tentu saja benar. Setiap interaksi yang kita alami membawa pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan.
Kita mengetahui makanan kesukaan karena pernah mencicipinya bersama teman, menyukai lagu tertentu karena saudara kita sering memutarnya, atau merasa lebih percaya diri berbicara di depan umum setelah melihat seseorang tampil dengan begitu meyakinkan. Semua itu berawal dari pertemuan, dan salah satu elemen terpenting dalam setiap pertemuan adalah komunikasi visual.
Di era digital ini, komunikasi tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga melalui berbagai media yang mengandalkan visual sebagai elemen utamanya. Infografis, video, gambar, hingga emoji yang kita gunakan dalam percakapan daring adalah bagian dari komunikasi visual yang semakin mendominasi cara kita berinteraksi dan menyampaikan pesan. Bahkan, tanpa kita sadari, banyak keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh apa yang kita lihat lebih dari apa yang kita dengar atau baca.
Mengapa Komunikasi Visual Begitu Kuat?
Menurut penelitian dari Harvard Medical School, sekitar 80% informasi yang kita terima berasal dari indra penglihatan. Artinya, otak kita lebih cenderung memproses informasi yang berbasis visual dibandingkan informasi yang berbasis teks atau suara. Ini diperkuat oleh studi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang menemukan bahwa manusia mampu mengenali gambar hanya dalam waktu 13 milidetik—waktu yang sangat singkat untuk memahami sebuah pesan.
Ketika kita melihat sebuah gambar, otak langsung menghubungkannya dengan pengalaman atau emosi tertentu. Misalnya, melihat foto makanan lezat bisa langsung membangkitkan rasa lapar, atau melihat simbol larangan bisa membuat kita berhenti sejenak tanpa harus membaca tulisan yang menyertainya. Inilah yang membuat komunikasi visual menjadi alat yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan dengan cepat dan jelas.
Visual dalam Interaksi Sehari-hari
Komunikasi visual tidak hanya hadir dalam media digital, tetapi juga dalam interaksi langsung sehari-hari. Saat berbicara dengan teman atau kolega, kita sering kali menggunakan bahasa tubuh untuk menekankan maksud kita. Ekspresi wajah, gerakan tangan, hingga kontak mata semuanya berperan dalam menyampaikan emosi dan niat yang terkadang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Penelitian dari American Psychological Association menyebutkan bahwa 55% komunikasi manusia terdiri dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Ini menjelaskan mengapa kita bisa langsung memahami suasana hati seseorang hanya dengan melihat ekspresi wajahnya, bahkan sebelum mereka mengucapkan sepatah kata pun.
Dalam konteks sosial, komunikasi visual juga membantu kita dalam membangun hubungan dengan orang lain. Orang yang mampu menggunakan bahasa tubuh dengan baik, seperti tersenyum saat menyapa atau melakukan kontak mata yang tepat saat berbicara, cenderung lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari lawan bicaranya.
Dampak Komunikasi Visual dalam Dunia Digital
Di era media sosial, komunikasi visual semakin mendominasi cara kita berinteraksi. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube tumbuh pesat karena konten berbasis gambar dan video lebih menarik dibandingkan teks biasa. Menurut sebuah studi dari HubSpot, postingan yang menyertakan gambar mendapatkan keterlibatan (engagement) 94% lebih tinggi dibandingkan yang hanya berupa teks.
Fenomena ini menunjukkan bahwa di dunia digital, visual bukan hanya alat bantu komunikasi, tetapi juga menjadi elemen utama dalam menyampaikan informasi dan menarik perhatian audiens. Sebuah infografis dapat menyajikan data kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami, sementara video pendek bisa menyampaikan cerita dalam hitungan detik.
Bahkan dalam percakapan sehari-hari melalui pesan singkat, kita sering menggunakan emoji atau GIF untuk menggambarkan ekspresi dan emosi. Ini membuktikan bahwa komunikasi visual telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cara kita berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui teknologi.
Peran Visual dalam Branding dan Keputusan Konsumen
Tidak hanya dalam interaksi sosial dan media digital, komunikasi visual juga memainkan peran besar dalam dunia bisnis dan pemasaran. Warna, desain, dan logo suatu merek dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu produk.
Pernahkah kamu menyadari bahwa banyak merek makanan cepat saji menggunakan warna merah dan kuning dalam logo mereka? Ini bukan kebetulan. Studi dari Institute for Color Research mengungkap bahwa warna merah dapat meningkatkan nafsu makan dan memberikan kesan energi, sementara warna kuning dikaitkan dengan kebahagiaan dan keramahan. Oleh karena itu, kombinasi warna ini sering digunakan oleh restoran cepat saji untuk menarik perhatian pelanggan dan mendorong mereka untuk membeli makanan lebih cepat.
Tak hanya warna, bentuk dan desain sebuah produk juga mempengaruhi keputusan pembelian. Misalnya, merek teknologi seperti Apple dikenal dengan desain produknya yang minimalis dan elegan, mencerminkan kesan eksklusivitas dan inovasi. Sementara itu, merek pakaian olahraga sering menggunakan desain logo yang dinamis dan berenergi untuk mencerminkan semangat dan pergerakan.
Membuat Komunikasi Visual yang Efektif
Agar komunikasi visual benar-benar efektif, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Pertama, kesederhanaan adalah kunci. Informasi yang terlalu padat dengan elemen visual yang berlebihan justru bisa membuat pesan sulit dipahami. Oleh karena itu, desain yang bersih dan sederhana lebih efektif dalam menarik perhatian.
Kedua, konsistensi dalam penggunaan elemen visual sangat penting, terutama dalam branding. Sebuah logo atau warna tertentu yang terus digunakan akan membangun identitas yang kuat dan mudah dikenali oleh audiens.
Ketiga, relevansi visual harus diperhatikan. Sebuah gambar atau desain yang menarik namun tidak sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan justru bisa menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, setiap elemen visual harus memiliki tujuan yang jelas dan mendukung inti dari komunikasi yang dilakukan.
Komunikasi visual bukan hanya sekadar pelengkap dalam interaksi manusia, tetapi telah menjadi bagian utama dalam cara kita memahami dan menyampaikan informasi. Dari bahasa tubuh dalam percakapan sehari-hari, konten media sosial, hingga strategi branding dalam dunia bisnis, semuanya menunjukkan betapa kuatnya peran visual dalam kehidupan kita.
Di era digital yang semakin berkembang, memahami dan memanfaatkan komunikasi visual secara efektif bisa menjadi keunggulan tersendiri, baik dalam membangun hubungan, menyampaikan pesan, maupun menciptakan identitas yang kuat. Dengan menguasai komunikasi visual, kita tidak hanya bisa berbicara dengan kata-kata, tetapi juga dengan gambar, warna, dan ekspresi yang mampu menyampaikan pesan lebih cepat dan lebih dalam.***
Fakhri Ghani Rahmadani, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media SV IPB University