Wednesday, 30 April 2025
HomeBeritaAmbisi Apple Dalam Mengembangkan Apple Intelligence

Ambisi Apple Dalam Mengembangkan Apple Intelligence

Bogordaily.net – Sejak didirikan pada 1976, Apple telah berevolusi dari produsen komputer pribadi menjadi salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia. Dengan filosofi desain yang menekankan integrasi perangkat keras dan perangkat lunak, Apple menciptakan ekosistem yang kohesif. Inovasi seperti Macintosh (1984), iPod (2001), iPhone (2007), dan Mac berbasis ARM (2020) menjadi tonggak utama dalam evolusi teknologi modern.

Perjalanan Apple dalam Mengembangkan Kecerdasan Buatan
Perjalanan Apple dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dimulai pada tahun 2010, saat perusahaan ini mengakuisisi Siri Inc., sebuah perusahaan pengembang asisten virtual berbasis suara. Berdasarkan laporan Business Insider, nilai akuisisi ini ditaksir berada di kisaran $100 juta hingga $200 juta. Ini menjadi pijakan awal Apple dalam ranah asisten digital.

Setahun setelah diakuisisi, Siri resmi diperkenalkan bersama peluncuran iPhone 4S pada 4 Oktober 2011, dan mulai dipasarkan pada 14 Oktober di tahun yang sama. Momen ini menjadi titik awal penggunaan asisten virtual berbasis suara di perangkat seluler. Namun, meskipun menjadi pelopor, Siri justru tertinggal dalam hal kemampuan memahami konteks percakapan, kalah gesit dari pesaing seperti Google Assistant dan Amazon Alexa yang terus menyempurnakan cara mereka berinteraksi secara lebih alami.

Sempat Tersandung Kasus Keamanan Privasi, Apple Kini Justru Berambisi Mengembangkan Apple Intelligence?

Selama ini, Apple dikenal sebagai perusahaan yang sangat menekankan pentingnya privasi pengguna. Namun, reputasi tersebut sempat tercoreng pada tahun 2019 ketika muncul laporan dari The Guardian bahwa rekaman interaksi pengguna dengan Siri ternyata dikirimkan ke kontraktor pihak ketiga untuk dianalisis—tanpa sepengetahuan atau persetujuan langsung dari pengguna. Masalah ini menuai sorotan, terutama karena beberapa rekaman berisi informasi sensitif, seperti percakapan medis dan transaksi keuangan.

Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, Apple segera menonaktifkan program grading dan mulai memberikan kontrol lebih kepada pengguna melalui opsi untuk menolak keterlibatan dalam evaluasi performa Siri. Tak hanya itu, Apple juga memperketat kebijakan privasinya dengan menerapkan sistem pemrosesan data langsung di perangkat (on-device processing), guna mengurangi risiko kebocoran data yang bisa terjadi saat data dikirim ke server eksternal.

Mengakhiri polemik yang sempat mencoreng reputasinya, Apple pada Januari 2025 akhirnya sepakat membayar $95 juta untuk menyelesaikan gugatan terkait insiden privasi. Langkah ini diambil sebagai upaya memulihkan kepercayaan pengguna Apple, yang dikenal loyal.

Mampukah Apple Intelligence Mengimbangi Inovasi dan Kecanggihan Pesaing?
Jauh sebelum memperkenalkan Apple Intelligence secara resmi, Apple lebih dulu merilis Core ML pada 2017—kerangka kerja yang dirancang untuk memproses kecerdasan buatan langsung di perangkat, tanpa bergantung pada layanan cloud.

Lalu pada 2020, Apple memperkenalkan chip berbasis ARM seperti A14 Bionic dan M1 yang dibekali dengan Neural Engine guna meningkatkan performa AI langsung di perangkat. Inovasi ini menjadi pijakan penting sebelum akhirnya Apple memperkenalkan Apple Intelligence secara resmi pada 2024.

Pada WWDC 2024, Apple akhirnya melakukan gebrakan besar dengan memperkenalkan Apple Intelligence ke publik. Apple Intelligence mulai dirilis secara bertahap mulai 28 Oktober melalui pembaruan iOS 18.1, iPadOS 18.1, dan macOS Sequoia 15.1.

Apple Intelligence hadir dengan fokus pada personalisasi, efisiensi, dan keamanan, dengan pendekatan hybrid atau proses data ringan ditangani langsung di perangkat, sementara proses yang lebih rumit dikelola lewat Private Cloud Compute yang dilindungi oleh enkripsi tingkat tinggi.

Fitur utamanya mencakup peningkatan kecerdasan Siri yang kini lebih responsif terhadap konteks, alat bantu menulis di Notes dan Mail, serta Visual Intelligence yang memungkinkan pengguna mengidentifikasi objek lewat kamera.

Meski menjanjikan banyak kemudahan, Apple Intelligence hanya bisa dinikmati di perangkat tertentu, seperti iPhone 15 Pro, lini iPhone 16, dan Mac yang menggunakan chip M1 ke atas, dengan minimal 8GB RAM serta dukungan Neural Engine.

Jika dibandingkan dengan GPT-4, Apple Intelligence mungkin masih tertinggal dalam hal performa murni. Namun, Apple mengimbanginya dengan keunggulan pada sisi privasi dan integrasi yang erat dalam ekosistemnya. Apple mengklaim bahwa model server mereka sudah setara dengan GPT-4. Namun, karena banyak proses dilakukan langsung di perangkat, fleksibilitas dalam menangani tugas-tugas kompleks menjadi lebih terbatas.

Masa Depan Apple Intelligence dan Implikasinya bagi Pengguna
Apple Intelligence menandai babak baru bagi Apple dalam dunia kecerdasan buatan (AI). Namun, keberhasilannya akan sangat ditentukan oleh sejauh mana Apple bisa memadukan terobosan inovatif dengan kepatuhan terhadap aturan privasi yang semakin diperketat.

Salah satu tantangan utama datang dari wilayah Eropa, di mana Regulasi Umum Perlindungan Data (GDPR) memperketat pengawasan terhadap praktik perusahaan teknologi. Apple, meskipun dikenal konsisten menjunjung tinggi privasi pengguna, tetap harus menyesuaikan kebijakan dan sistemnya agar sejalan dengan tuntutan regulasi yang kian kompleks.

Selain dari sisi regulasi, persaingan di industri AI juga menjadi ujian tersendiri. Apple mengambil jalur yang lebih konservatif dibandingkan dengan pemain lain seperti OpenAI dengan GPT-4 atau Google dengan Gemini. Pendekatan ini memang menarik bagi pengguna yang mengutamakan keamanan data, tetapi di sisi lain, Apple juga dituntut untuk membuktikan bahwa Apple Intelligence mampu bersaing dalam hal kecanggihan dan fungsionalitas.

Apple Intelligence mungkin bukan AI paling canggih saat ini, tetapi fokusnya pada privasi bisa menjadi keunggulan kompetitif yang membedakannya dari model AI lain yang lebih terbuka.***

Luthfi Raihan Mahdi
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here