Bogordaily.net – Final Copa del Rey yang menghadirkan laga El Clasico antara Real Madrid kontra Barcelona terancam batal digelar.
Barcelona lolos ke final Copa del Rey setelah kalahkan Atletico Madrid di babak semifinal. Pada leg pertama, anak asuh Hansi Flick itu bermain imbang 4-4.
Lalu pada leg kedua, Robert Lewandowski dkk meraih kemenangan tipis 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Ferran Torres. Blaugrana pun lolos ke final dengan menang agregat 5-4.
Sedangkan Real Madrid lolos ke partai puncak setelah di semifinal mengalahkan Real Sociedad. Di leg pertama, Real Madrid meraih kemenangan 1-0.
Namun pada leg kedua, anak asuh Carlo Ancelotti harus menjalani laga dengan susah payah. Bermain di Stadion Santiago Bernabeu, Real Madrid bermain imbang 4-4.
Akan tetapi pertandingan Real Madrid kontra Barcelona di final Copa Del Rey terancam batal lantaran rencana boikot yang dilakukan oleh kubu El Real.
Dilansir dari laporan Marca, Sabtu (26/4), kubu Real Madrid mempertimbangkan untuk tidak tanding di Stadion La Cartuja melawan Barcelona lantaran protes soal wasit.
Real Madrid geram dengan keputusan RFEF menunjuk wasit Ricardo de Burgoes Bengoetxea sebagai wasit pertandingan dan Pablo Gonzalez Fuertes sebagai wasit VAR.
Keputusan menunjuk dua wasit itu menurut Real Madrid tidak fair. Pasalnya dua wasit itu memberikan konfrensi pers pada Jumat sore waktu setempat dengan mengatakan mendapat ancaman.
Wasit Ricardo de Burgoes saat konfrensi pers menangis dan mengatakan bahwa ia dan keluarganya mendapatkan ancaman dari kelompok suporter. Hal sama juga dilakukan oleh wasit VAR Pablo Fuertes.
Pablo Fuertes dalam konfrensi pers itu bahkan mengatakan bahwa organisasi wasit Spanyol akan penyelidikan atas kasus yang mereka alami.
Tindakan yang diambil oleh dua wasit ini diklaim kubu Real Madrid menyudutkan mereka dan sikap wasit itu akan bias saat memimpin final Copa del Rey.
“Real Madrid yakin bahwa tindakan ini merupakan bentuk prasangka terhadap Los Blancos yang dikenal menyebarkan berita buruk di Real Madrid TV sebelum pertandingan dan meminta wasit diganti,” ulas Football Espana.
Sementara itu pihak RFEF melansir dari laporan Cadena SER menegaskan tidak akan melakukan pergantian wasit laga final Copa del Rey.
Keputusan dari pihak RFEF ini membuat kubu Real Madrid membatalkan sesi latihan di La Cartuja pada Jumat malam waktu setempat.
Selain itu, sesi konfrensi pers jelang pertandingan melawan Barcelona juga dibatalkan oleh kubu Real Madrid.
Pernyataan Kubu Real Madrid
Real Madrid CF menganggap pernyataan publik yang dibuat hari ini oleh wasit yang ditunjuk untuk final Copa del Rey, yang dijadwalkan akan diadakan besok, 26 April 2025, tidak bisa diterima.
Protes-protes ini yang secara mengejutkan memusatkan perhatian pada video-video dari outlet media yang dilindungi oleh kebebasan berekspresi seperti di Real Madrid TV, yang sengaja dilakukan 24 jam sebelum laga final.
Sekali lagi fakta ini menunjukkan permusuhan dan kebencian yang jelas dan nyata dari para wasit ini terhadap Real Madrid.
Pernyataan yang lebih mengejutkan keluar dengan nada mengancam, menyingung organisasi wasit, digunakan untuk mengumumkan dugaan tindakan yang jauh dari prinsip keadilan, objektiitas dan imprarsial yang seharusnya berlaku di pertandingan sepak bola.
Mengingat keseriusan kejadian ini, Real Madrid berharap agar pihak yang bertanggung jawab, yakni RFEF dan badan wasit bertindak sebagaimana mestinya, mengambil tindakan yang diperlukan guna mempertahankan harga diri lembaga yang mereka wakili.***