Bogordaily.net – Fakultas Hukum Universitas Pakuan sukses menyelenggarakan kegiatan International Community Service (PKM Internasional) di Kampung Budaya Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Universitas Borobudur Jakarta, Sultan Zainal Abidin University Malaysia, dan Gumaras State University Filipina.
Mengusung tema “Strategi Perlindungan Hukum terhadap Budaya dan Kearifan Lokal Kampung Budaya Sindang Barang dalam Pelestarian Budaya Sunda,” acara ini menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari keempat universitas yang berpartisipasi.
Acara diwarnai dengan berbagai aktivitas kebudayaan, seperti permainan angklung, angklung gubrak, menanam padi di sawah, tari-tarian tradisional, pencak silat, serta pengenalan sejarah Kampung Budaya Sindang Barang. Masyarakat, tokoh adat, perangkat desa, dan pengelola wisata budaya turut hadir dan menunjukkan antusiasme tinggi.
Dalam sesi seminar, sejumlah narasumber berkompeten turut berbagi wawasan. Dr. Yenny Febrianti, S.H., M.Hum., M.Kn., dosen Hukum Adat Fakultas Hukum Universitas Pakuan, menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah daerah. Ia mengingatkan bahwa budaya merupakan salah satu kekuatan utama masyarakat.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd., Guru Besar Universitas Pakuan, juga memberikan motivasi kepada masyarakat dan perangkat desa untuk terus menjaga budaya Sunda. Ia mengajak seluruh peserta untuk mengamalkan nilai “silih asih, silih asah, dan silih asuh” serta mengingat falsafah Sunda “Di nu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga,” yang menekankan pentingnya memelihara warisan masa lalu untuk masa depan.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Dr. Asmak Ul Hosnah, S.H., M.H., dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaan atas suksesnya kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi internasional ini bukan hanya mempererat hubungan antaruniversitas di tiga negara, tetapi juga memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah Desa Pasir Eurih, kepala adat Kampung Budaya Sindang Barang, serta seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi aktif,” ujarnya.
Dr. Asmak Ul Hosnah juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di berbagai lokasi lain dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, sehingga manfaat pengabdian kepada masyarakat dapat dirasakan lebih luas.***