Bogordaily.net – Pertanian adalah salah satu sektor penting yang mendukung kehidupan dan perekonomian masyarakat Indonesia. Namun, hingga sekarang, petani masih menghadapi berbagai tantangan besar. Mulai dari hasil panen yang rendah, kesulitan mendapatkan pupuk dan alat pertanian, hingga harga jual hasil tani yang tidak menentu. Semua itu membuat hidup petani masih jauh dari sejahtera.
Melihat kondisi ini, mahasiswa IPB University yang tergabung dalam BEM KM melalui program Semarak Bumi Tani (Seruni) mengadakan kegiatan diskusi bersama petani di Desa Tegal Waru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan langsung berbagai keluhan dan kesulitan yang dihadapi para petani di lapangan.
Dari hasil diskusi, ditemukan beberapa masalah utama yang menjadi hambatan besar dalam kegiatan pertanian di desa tersebut. Berikut ini adalah rangkuman dari permasalahan yang disampaikan oleh petani dan menjadi suara petani:
1. Gagal Panen
Banyak lahan pertanian tidak memiliki pengairan yang cukup, terutama saat musim kemarau. Akibatnya, tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik dan petani mengalami gagal panen.
2. Kurangnya Penyuluhan dan Pendampingan
Sebagian besar petani masih menggunakan cara bertani tradisional. Mereka kesulitan mendapatkan informasi tentang cara bertani yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini membuat petani kesulitan menghadapi hama, penyakit, dan perubahan cuaca.
3. Terbatasnya Modal
Modal menjadi hambatan besar bagi petani. Harga jual hasil tani yang terus menurun membuat petani kekurangan uang untuk memulai musim tanam berikutnya. Akibatnya, mereka tidak bisa membeli pupuk, benih, atau alat yang dibutuhkan.
4. Sulitnya Akses Kebutuhan Petani
Petani juga kesulitan mendapatkan pupuk, benih unggul, dan alat pertanian modern. Tempat penjualan yang jauh dan sistem distribusi yang rumit menyulitkan petani, terutama yang tinggal di pedesaan.
5. Ketergantungan Pada Tengkulak
Karena tidak ada akses ke pasar yang luas, petani terpaksa menjual hasil panen mereka kepada tengkulak. Sayangnya, harga yang ditentukan tengkulak sering kali jauh di bawah harga pasar. Akibatnya, pendapatan petani tidak sebanding dengan usaha mereka di ladang.
Masalah-masalah ini menunjukkan bahwa petani masih menghadapi banyak kesulitan untuk bisa hidup layak. Oleh karena itu, kita semua baik pemerintah, mahasiswa, pelaku usaha, maupun Masyarakat perlu ikut terlibat membantu. Suara petani dan kebutuhan petani harus menjadi perhatian utama dalam membuat kebijakan pertanian. Jika petani sejahtera, maka pertanian Indonesia akan semakin maju dan kuat di masa depan.***
Rayent Aria Kencana