Wednesday, 30 April 2025
HomeKota BogorPeringatan HKB Nasional Kota Bogor Diguncang "Gempa Bumi"

Peringatan HKB Nasional Kota Bogor Diguncang “Gempa Bumi”

Bogordaily.net – Hari Kesiapsiagaan (HKB) Nasional Tahun 2025 diperingati sebagai momen penting untuk menguatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi .

Di Kota Bogor, Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) bersinergi dengan banyak pihak memberikan edukasi guna meningkatkan kesiapsiagaan melalui simulasi penanggulangan gempa bumi.

Simulasi gempa bumi dipilih lantaran belum lama ini gempa terjadi di Kota Bogor. Selain itu, simulasi ini merupakan langkah antisipatif untuk meningkatkan kesiapan menghadapi berbagai yang kerap melanda “Kota Hujan”.

Kegiatan ini dilaksanakan secara sinergis oleh BPBD dengan melibatkan unsur pemerintah dan berbagai instansi seperti Badan Nasional Penanggulangan (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan (Dishub), hingga Praja Muda Karana (Pramuka).

Tidak hanya melibatkan aparat, partisipasi warga menjadi hal penting sebagai bagian dari edukasi dan upaya meningkatkan kesiapan menghadapi .

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

“Kota Bogor sebagai salah satu daerah dengan risiko tinggi tentu harus mempersiapkan diri, bukan hanya aparat TNI, Polri, dan Pemda, tetapi juga masyarakat yang harus siap menghadapi kebencanaan,” ujar Dedie Rachim saat apel Hari Kesiapsiagaan di Lapangan Kresna, Selasa (29/4/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menyampaikan bahwa apel kesiapsiagaan bencana yang rutin digelar setiap tahun ini akan dilaksanakan secara bergiliran di seluruh kecamatan di Kota Bogor agar edukasi “Siap untuk Selamat” dapat menjangkau masyarakat secara merata.

Ia menegaskan, bahwa peran terbesar dalam upaya penyelamatan saat bencana adalah diri sendiri. Oleh karena itu, sosialisasi kesiapsiagaan harus terus dilakukan secara kolaboratif.

“Media transfer literasi ini tidak hanya berupa sosialisasi kesiapsiagaan, tetapi juga melalui komunikasi dari mulut ke mulut yang sangat penting. Maka, pengurus wilayah penting dibentuk sebagai perpanjangan tangan kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” tegasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here