Wednesday, 30 April 2025
HomeViralGuru SMK Rejotangan Viral: “Lagi Masuk Angin”, Katanya

Guru SMK Rejotangan Viral: “Lagi Masuk Angin”, Katanya

Bogordaily.net – Guru SMK Rejotangan , “Lagi Masuk Angin”, Katanya.

Judul itu saja sudah cukup bikin penasaran. Dan memang, netizen Indonesia hari-hari ini sedang punya mainan baru, video pendek yang katanya memperlihatkan penggerebekan dua guru di sebuah rumah, di Rejotangan, Tulungagung.

Ya. Guru. Dan ya, rumah itu bukan sekolah.

Video itu pendek. Tapi cukup untuk membuat gaduh dunia maya dan dunia nyata. Siapa yang rekam? Tidak jelas.

Tapi akun yang pertama kali unggah bernama @onlayn_novosti. Entah siapa. Yang jelas, dalam hitungan jam, videonya sudah berpindah-pindah dari satu grup ke grup lain, dari TikTok ke Instagram, dari WhatsApp ke Twitter.

Isinya? Sebuah penggerebekan. Dua orang, pria dan wanita, disebut sebagai guru di SMKN 1 Rejotangan, ditemukan berada dalam satu kamar tertutup.

Di sebuah rumah. Bukan rumah dinas. Bukan juga tempat rapat MGMP. Keduanya, menurut narasi yang beredar, sudah berkeluarga.

Dan yang paling , alasan salah satu dari mereka. “Ngapunten, lagi mlebu angin.” Katanya. Artinya: “Maaf, saya sedang masuk angin.”

Kalimat itu langsung jadi bahan bakar meme. Jadi headline candaan. Masuk angin di kamar orang? Berdua? Warganet pun ramai-ramai “kerokan” pakai komentar sarkastik. Katanya: “Kerokan massal akan diselenggarakan di SMK Rejotangan.”

Tapi di balik semua itu, ada pertanyaan besar yang muncul: bagaimana bisa, seorang guru —profesi yang dipercaya sebagai pengarah moral generasi muda— bisa kehilangan akal sehat di tengah-tengah masyarakat?

Warga Rejotangan rupanya sudah lama curiga. Katanya, gerak-gerik keduanya sudah jadi bahan bisik-bisik. Dan saat akhirnya ada momen untuk membuktikan, pintu rumah itu diketuk. Dibuka. Dan ketahuan.

Tak ada tindak kekerasan. Tidak ada bentrok. Tapi cukup untuk membuat dunia pendidikan di Tulungagung dan bahkan Jawa Timur merasa tersengat.

Sampai sekarang belum ada pernyataan resmi dari sekolah. Dinas Pendidikan juga masih diam. Tapi warganet sudah bicara.

Banyak yang mendesak agar keduanya diberi sanksi tegas. Ada pula yang menyeret BKD agar turun tangan. Netralitas guru? Integritas pengajar? Semua kini dipertanyakan.

Dan di tengah semua ini, ada satu pelajaran penting: dunia maya tak pernah lupa. Sekali , akan terus diingat.

Bahkan jika nanti semuanya selesai, kalimat “lagi mlebu angin” itu akan terus melekat di ingatan kolektif digital kita.

Sampai kapan? Entahlah.

Yang jelas, guru SMK Rejotangan itu kini jadi sejarah baru: sejarah “masuk angin” paling heboh di Indonesia.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here