Bogordaily.net – Salah satu aspek penting dari transformasi RSUD Kota Bogor adalah perhatian terhadap kesejahteraan tenaga kerjanya.
Kesejahteraan yang baik tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik tenaga medis.
Direktur RSUD Kita Bogor, dr. Ilham Chaidir, M.Kes berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai seiring dengan kemampuan keuangan rumah sakit.
Rencana kenaikan gaji pokok direncanakan pada tahun 2026 menjadi salah satu langkah nyata untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi para tenaga kesehatan.
Kesejahteraan yang memadai diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi tenaga kerja, tetapi juga bagi kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Kami percaya bahwa dengan memberikan perhatian lebih pada kesejahteraan pegawai, kami dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan sehat, sebagaimana arahan dari Direktur RSUD Kita Bogor, dr. Ilham Chaidir, M.Kes dan Wadir Pengembangan Bisnis dan SDM, dr. Heryman, M.Kes,” jelas Pelaksana Tugas Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Pelatihan RSUD Kota Bogor, Ahmad Irawan, M.Si
Dalam upaya menghargai kinerja tenaga kesehatan, RSUD Kota Bogor telah menerapkan sistem insentif yang adil dan transparan.
Sejak awal berdirinya, insentif telah ditentukan berdasarkan sistem Fee for Service, di mana tenaga medis menerima imbalan sesuai dengan jumlah pasien dan tindakan medis yang dilakukan.
Tidak hanya bagi tenaga medis, tetapi juga untuk perawat dan tenaga non-medis, insentif diberikan berdasarkan kompleksitas layanan yang mereka berikan.
Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan rasa keadilan di antara pegawai. Sebagai langkah tambahan dalam meningkatkan kesejahteraan, RSUD juga memberikan Gaji ke-13 bagi seluruh pegawai, sebuah kebijakan yang telah diterapkan selama tiga tahun terakhir.
“Ini semua dirancang untuk memastikan bahwa setiap pegawai merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan pelayanan terbaik,” terang Irawan, sapaan akrabnya.
*Membangun Hubungan yang Ramah dengan Pasien*
Lebih lanjut, Irawan mengatakan bila RSUD Kota Bogor berkomitmen untuk menciptakan suasana yang ramah bagi pasien. Tagline “NOJULEMBU” (No Jutek, No Lemot, No Bolot) menjadi pedoman bagi seluruh tenaga kerja dalam berinteraksi dengan pasien. Misi ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi merupakan prinsip yang diterapkan dalam setiap aspek pelayanan.
Dengan tujuan untuk menjadi rumah sakit yang maju dan terdepan, RSUD menjaga kualitas layanan agar setiap individu yang datang merasa diperhatikan dan dihargai.
“Kami ingin setiap pasien merasakan kenyamanan dan keamanan saat mendapatkan perawatan di sini. Hubungan yang baik antara tenaga medis dan pasien adalah kunci untuk pelayanan yang berkualitas,” tambah pria yang gemar berolahraga ini.
Untuk diketahui, bila transformasi yang dilakukan oleh RSUD Kota Bogor tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi tenaga medis, tetapi juga mencakup kesejahteraan, insentif, dan hubungan yang baik dengan pasien.
Melalui langkah-langkah yang inovatif ini, RSUD Kota Bogor bertekad untuk menjadi contoh rumah sakit yang tidak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga mengutamakan aspek kemanusiaan dalam setiap interaksi.
Dengan demikian, diharapkan pelayanan yang diberikan dapat semakin berkualitas, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. ***