Sunday, 18 May 2025
HomeKota BogorInalillahi, Mahfud Pengatur Lalu Lintas Nyentrik di Bogor Meninggal Dunia

Inalillahi, Mahfud Pengatur Lalu Lintas Nyentrik di Bogor Meninggal Dunia

Bogordaily.net, pengatur lalu lintas nyentrik yang dulu viral karena aksi ‘joget’-nya di pertigaan IPB Vokasi Kota Bogor, meninggal dunia setelah lama terbaring sakit. Kota Bogor kehilangan ikon jalanannya.

Di sebuah sudut jalan yang ramai di Kota Bogor, dahulu seorang pria paruh baya tampak menari sembari mengatur lalu lintas.

Gerakannya lincah, nyaris seperti koreografi jalanan. Lengannya melambai, tubuhnya meliuk, seolah sedang mempersembahkan sebuah pertunjukan gratis bagi siapa saja yang lewat.

Senyumnya tak pernah absen, bahkan di tengah panas menyengat atau deru kendaraan yang berseliweran.

Pria itu bernama .

Sejak 1995, berdiri hampir setiap hari di ujung Jalan Juanda, di depan pertigaan Hotel Salak, sebelum akhirnya berpindah ke pertigaan IPB Vokasi.

Ia bukan petugas resmi berseragam, melainkan relawan lalu lintas yang menjadikan jalan sebagai panggung pengabdiannya.

menjadi bagian dari denyut harian di Kota Bogor, simbol keteraturan yang unik di tengah kekacauan lalu lintas kota hujan.

Namun sudah lama tak terlihat. Pertanyaan publik terjawab saat kabar kesehatannya tersebar di media sosial.

Ia terbaring sakit, lambungnya rusak, sarafnya terganggu, hingga mulutnya kaku dan sulit berbicara.

Istrinya, yang sehari-hari menjual nasi uduk, terpaksa berhenti berdagang untuk merawat sang suami.

Pada akhir pekan yang suram, kabar duka datang. wafat. “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” kata Coki Rambe, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bogor. “Benar, info dari petugas lapangan.”

Ungkapan duka mengalir di jagat maya. Warga mengenangnya sebagai sosok yang ringan tangan, penuh semangat, dan tak pernah mengeluh meski hidup dalam keterbatasan.

Ia pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Bogor atas dedikasinya: Tertib dan Disiplin Lalu Lintas tahun 2004 dan 2007.

Bagi sebagian orang, hanya pengatur jalanan. Tapi bagi warga Bogor, ia lebih dari itu.

Ia adalah pelipur lara di tengah kemacetan, simbol pengabdian yang tak mengharap balas jasa.

Kini, di simpang tempatnya biasa berdiri, tak ada lagi lambaian tangan jenaka atau senyum bersahabat itu.

Tapi kenangan tentang pengatur lalu lintas di Kota Bogor ini tetap hidup, tertinggal di benak ribuan pengendara yang pernah lewat dan tersenyum melihat aksinya.

Selamat jalan, Pak . Semoga husnul khatimah.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here