Bogordaily.net – Ibu Muda lahiran di toilet Stasiun Bogor heboh.
Toilet Stasiun Bogor malam itu tidak sedang ramai. Biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Sampai pukul 19.35.
Tiba-tiba terdengar suara tergesa. Seorang perempuan muda masuk ke dalam. Tidak sendiri.
Ada yang ikut—di dalam perutnya. Dan yang satu ini tidak bisa menunggu lebih lama.
Umurnya baru 20 tahun. Inisialnya A. Tapi bukan itu yang penting. Yang penting: dia seorang ibu. Calon ibu. Dalam hitungan menit: resmi menjadi ibu.
Toilet stasiun itu sempit. Bukan ruang bersalin. Bukan ruang tunggu rumah sakit. Tapi malam itu, toilet itu menjelma menjadi ruang perjuangan: antara hidup dan lahir.
Petugas stasiun panik. Tapi tidak lama. Insting dan pelatihan mengambil alih. Mereka tahu ini bukan waktu bertanya: “Ibu hamil berapa bulan?” atau “Sudah kontraksi berapa menit?”
Mereka langsung bergerak.
Petugas kesehatan stasiun—yang biasanya hanya menangani penumpang pusing atau keseleo naik tangga—malam itu menghadapi tugas besar: menyambut manusia baru ke dunia.
Dan mereka berhasil.
Seorang bayi laki-laki lahir. Di toilet. Di tengah hiruk pikuk KRL yang mondar-mandir membawa ribuan nasib. Bayi ini lahir membawa nasibnya sendiri.
Dan membawa cerita yang tak akan pernah dilupakan siapa pun yang menyaksikan.
“Jadi semalem ada penumpang ke toilet nah itu mau melahirkan,” kata Kepala Stasiun Bogor Endarno.
Sang ibu? Segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Setelah semuanya tenang. Setelah bayi itu menangis. Setelah stasiun kembali pada kesibukannya semula.
Pihak stasiun pun langsung menghubungi keluarga.
Barangkali, tidak ada kabar lebih mengejutkan dari ini: “Halo, kerabat Ibu A? Dia baru saja melahirkan. Di toilet Stasiun Bogor.”
Tapi begitulah hidup. Kadang ia tidak menunggu tempat dan waktu yang sempurna. Kadang ia hanya butuh satu hal: kesediaan untuk menyambutnya. Di mana pun. Termasuk di toilet stasiun.
Begitu bayi itu menangis pertama kali, suara kereta lewat di kejauhan terdengar seperti tepuk tangan.
Dan peristiwa ibu lahiran di toilet Stasiun Bogor ini pasti akan dikenang.***