Wednesday, 18 June 2025
HomeTravellingTikar, Curug, dan Saudara Ketemu Gede

Tikar, Curug, dan Saudara Ketemu Gede

Bogordaily.net – Sebagai mahasiswa, liburan murah meriah adalah pilihan utama. Jadi ketika aku dan beberapa teman memutuskan untuk pergi ke curug, kami benar-benar mengandalkan insting hemat. Alam terbuka, suara air terjun, dan bekal seadanya yang penting liburan, deh.

Namun begitu sampai di lokasi, ternyata semuanya berbayar. Mulai dari makanan dan minuman, hingga tikar buat duduk. Harga sewa tikar? Rp35.000. Buat kami yang datang dengan uang seadanya, itu jelas bikin mikir dua kali. Apalagi lahan-lahan kosong pun udah ‘dikuasai’ oleh tikar-tikar sewaan. Kami cuma bisa berdiri dan celingak-celinguk, bingung cari tempat duduk yang nggak perlu keluar uang.

Di tengah kebingungan itu, datanglah seorang ibu-ibu entah dari mana, yang dengan santainya berkata: “Dek, mau duduk? Gak usah nyewa. Nih saya kasih aja tikarnya. Nanti saya bilang kalian sodara saya ya.”

Tanpa mikir panjang, kami langsung jawab, “Iya buu!” sambil senyum lega.
Spontan, kami langsung bikin skenario dadakan versi keluarga: dua teman salim, satu lagi manggil “tante!”, bahkan ada yang dadah-dadah ke anaknya yang lagi main. Kita semua masuk ke peran masing-masing seolah-olah memang bagian dari keluarga besar ibu itu.

Padahal nggak ada yang tahu nama ibu itu siapa, atau siapa anaknya. Tapi yang jelas, dia menyelamatkan kekantongkeringan kami. Kami duduk nyaman, makan bekal, ngobrol, dan menikmati alam, di atas tikar yang bukan kami sewa, tapi kami pinjam dari kebaikan hati seseorang yang kami tidak kenal.

Sampai sekarang, kami masih suka tertawa tiap kali ingat kejadian itu. Cerita sederhana, tapi hati kami pulang dengan penuh ceria. Salam dari “anak-anak sodara ibu” versi curug dadakan.***

Selfira Putri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here