Monday, 23 June 2025
HomeKota BogorThe 11th CONNECTION 2025: Eksplorasi Agro Edu-Wisata Mulyaharja Organik bersama HIMASIERA

The 11th CONNECTION 2025: Eksplorasi Agro Edu-Wisata Mulyaharja Organik bersama HIMASIERA

Bogordaily.net – Jawa Barat memiliki cukup banyak Desa Wisata, melansir dari jabar jadesta Jawa Barat memiliki 474 Desa Wisata yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota. Agro Edu-Wisata Organik Mulyaharja, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, merupakan salah satu dari 474 Desa Wisata tersebut, dan pada 21 Juni 2025 Divisi Eksplorasi Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA) telah berhasil untuk menjelajahi desa tersebut. Kegiatan Pra-Eksplorasi ini menjadi langkah awal sebelum menuju Eksplorasi yang merupakan kegiatan pada program kerja THE 11TH CONNECTION 2025 yang akan dilaksanakan pada Agustus 2025 mendatang.

Tema yang diusung THE 11TH CONNECTION 2025 kali ini adalah Flourishing Between Waves: Align People, Planet, and Profit in Perfect Sync. Kegiatan ini akan menghasilkan beberapa keluaran (output) yang tidak hanya bermanfaat untuk seluruh tim, tapi harapannya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Keluaran yang akan dihasilkan berupa Artikel, Majalah, Video, Policy Brief, dan Rural Socio-Economic Transformation International Conference (RUSET).

Kegiatan turun lapang pra-eksplorasi pada 21 juni 2025 lalu tidak hanya bertujuan untuk menguji kesiapan dalam hal teknis dan instrumen berupa wawancara, pengambilan gambar hingga menyusun keluaran. Tapi untuk mengamati kondisi Agro Edu-Wisata Organik Mulyaharja dan berkesempatan untuk secara langsung mewawancarai pengelola Agro Edu-Wisata Organik Mulyaharja yaitu Muhammad Khoirudin Hermawan atau lebih dikenal sebagai Kang Awe.

Salah satu daya tarik pada desa wisata ini selain pengunjung dapat menikmati pemandangan persawahan terasering, pengunjung juga dapat belajar mengenai bagaimana proses dimulainya tanaman bibit padi sampai panen, belajar pemupukan, hingga belajar mengenai berbagai jenis bibit padi. Puncak kegiatan dari proses penanaman padi ini adalah perayaan panen raya yang dilaksanakan setiap 115 hari proses penanaman dan panen raya terakhir telah terlaksana pada 17 April 2025 lalu dan ikut dihadiri oleh beberapa Wakil Menteri.

Kang Awe menuturkan bahwa Agro Eduwisata Mulyaharja bertujuan untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sekitar. Dalam pengelolaannya, masyarakat dilibatkan secara aktif, mulai dari penjaga parkir, penjaga tiket, para petani, hingga pelaku UMKM. Awalnya, wilayah ini hanyalah hamparan persawahan biasa. Namun pada saat panen raya tahun 2015, Bima Arya yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bogor menggagas pengembangan Desa Mulyaharja tidak hanya sebagai kawasan pertanian, tetapi juga sebagai sektor ekonomi, sosial, dan budaya.

Gagasan tersebut disambut antusias oleh masyarakat lokal. Hal ini mendorong mereka untuk aktif mengikuti berbagai lomba sejak tahun 2015 hingga 2020 dan meraih sejumlah prestasi. Pada tahun 2017, mereka meraih juara 1 dalam lomba tata rancang kelola tematik yang diadakan Bappeda Kota Bogor. Kemudian pada 2019, mereka mewakili Kota Bogor dalam lomba tingkat provinsi “Hatinya PKK” dan kembali meraih juara 1.

Pada masa pandemi tahun 2020, semangat dan kerja keras masyarakat membuahkan hasil ketika Desa Mulyaharja mendapatkan dana hibah sebesar kurang lebih 2,8 miliar rupiah dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang digunakan untuk pembangunan fasilitas Agro Eduwisata Organik Mulyaharja. “Nah dari 2 lomba dan dari gagasan pak bima terlihatlah potensi dari Desa Mulyaharja, terlihat lah kesungguhan dan motivasi dari masyarakat sendiri maka di tahun 2020 itu mendapat dana hibah, dan pada 17 Januari 2021 Agro Edu-Wisata Organik Mulyaharja resmi beroperasi.” ujar Kang Awe selaku pengelola Agro Edu-Wisata Organik Mulyaharja.

Terlepas dari semangat dan kesuksesan tersebut, masih ada tantangan yang dihadapi oleh Agro Eduwisata organik mulyaharja. Masalah pendanaan yang kurang karena hanya mengandalkan uang tiket masuk dan jumlah pengunjung yang berkurang akibat pasca panen, menyulitkan pengelola untuk bisa mengembangkan Agro Eduwisata organik mulyaharja. Namun, dengan semangat para warga dan dukungan penuh dari pemerintah sekitar, Pengelola Agro Edu-Wisata organik Mulyaharja yaitu kang Awe berhasil menggaet dan mengkolaborasikan dengan CSR (Corporate Social Responsibility) dan juga kementerian pusat demi pengembangan Agro Edu-Wisata organik Mulyaharja. Kang Awe berharap dengan kolaborasi tersebut dapat mengembangkan Agro Edu-Wisata Organik Mulyaharja dan secara tidak langsung ikut mengembangkan dan mensejahterakan masyarakat sekitar pula.

Dimaz Maulana Arby

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here