Bogordaily.net — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bogor melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor untuk menyampaikan perkembangan terkini serta sejumlah usulan strategis guna memperkuat pengelolaan zakat dan layanan sosial keumatan di Kota Bogor.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua BAZNAS Kota Bogor menginformasikan bahwa jumlah komisioner BAZNAS saat ini berkurang dari lima menjadi tiga orang, menyusul diangkatnya dua komisioner menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Dengan kepindahan dua komisioner menjadi ASN P3K, maka perlu ada pergantian kepemimpinan. Saya sudah keluarkan Surat Keputusan bahwa Pak Subhan Murtadla akan memimpin BAZNAS Kota Bogor sampai dengan tahun 2027, dengan catatan tidak lagi mengangkat pengganti dari komisioner yang sudah menjadi ASN P3K,” jelas Dedie Rachim.
BAZNAS Kota Bogor juga menegaskan pentingnya peningkatan penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang diyakini mampu melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilandasi oleh potensi besar yang dimiliki Kota Bogor dalam sektor filantropi Islam.
“Untuk itu kami sangat berharap adanya sinergi dan kolaborasi yang lebih erat dengan Pemerintah Kota, agar potensi ini bisa dioptimalkan demi kemaslahatan masyarakat,” ujar Subhan Murtadla, Ketua BAZNAS Kota Bogor.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas soal kesejahteraan para amilin zakat yang selama ini bertugas mengelola dana zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat.
Dedie Rachim menyampaikan bahwa BAZNAS Kota Bogor boleh memberikan kompensasi pendapatan kepada para amilin, asalkan sesuai aturan yang berlaku, setidaknya kompensasi itu setara dengan Upah Minimum Kota (UMK).
“Selama tidak ada yang disimpangi dan tidak melanggar aturan atau ketentuan, tentu dipersilakan, yang penting tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tegas Dedie Rachim.
Dalam kesempatan yang sama, BAZNAS turut memohon dukungan dari Pemerintah Kota agar Klinik Ibnu Sina—bagian dari Program Bogor Sehat—dapat kembali beroperasi. Hingga kini, klinik tersebut masih belum dapat berjalan karena terkendala izin operasional.
Audiensi berlangsung dalam suasana akrab dan terbuka, dan diharapkan menjadi titik awal penguatan komitmen antara Pemkot Bogor dan BAZNAS dalam membangun kesejahteraan umat secara berkelanjutan.***