Bogordaily.net – Mattel kembali mencatat sejarah dalam dunia mainan anak dengan meluncurkan boneka Barbie pertama yang hidup dengan diabetes tipe 1.
Langkah ini tak hanya memperkaya lini koleksi Fashionista, tetapi juga menjadi simbol kuat bagi inklusi, empati, dan representasi kondisi medis yang sering dihadapi anak-anak di seluruh dunia.
Boneka edisi khusus ini merupakan hasil kolaborasi antara Mattel dan organisasi nirlaba internasional Breakthrough T1D, yang berfokus pada pemberdayaan individu dan keluarga yang menjalani hidup dengan diabetes tipe 1.
Hasilnya, lahirlah sosok Barbie yang tetap modis, ceria, dan aktif, namun dengan perangkat medis yang merepresentasikan kondisi kesehatannya.
Didesain Nyata, Seperti Kehidupan Sehari-hari Anak dengan Diabetes
Berbeda dari Barbie biasa, edisi ini menampilkan detail medis yang nyata. Di lengannya terpasang Continuous Glucose Monitor (CGM), alat pemantau kadar gula darah yang terhubung dengan ponsel pintarnya.
Aplikasi CGM pada ponsel Barbie menampilkan grafik kadar gula darah, sama seperti yang digunakan oleh banyak anak penderita diabetes.
Tak hanya itu, Barbie juga dilengkapi pompa insulin mini di pinggangnya, yang bertugas memberikan dosis insulin secara otomatis.
Fitur ini memperlihatkan bagaimana anak-anak dengan diabetes tetap bisa beraktivitas dengan bebas dan percaya diri, selama mereka didukung dengan perangkat dan pemahaman yang tepat.
Untuk menambah realisme, Barbie juga membawa tas berwarna biru muda, berisi camilan dan perlengkapan medis kecil gambaran nyata dari kehidupan anak-anak dengan diabetes yang harus siap siaga dalam setiap situasi.
Peluncuran Barbie ini disambut hangat oleh komunitas kesehatan dan keluarga yang hidup dengan diabetes tipe 1.
Banyak orang tua memuji langkah Mattel karena memberikan representasi positif bagi anak-anak yang sebelumnya jarang melihat kondisi mereka digambarkan dalam bentuk mainan populer.
Dengan menghadirkan boneka yang merefleksikan keberagaman kondisi medis, Mattel tak hanya memproduksi mainan, tapi juga membentuk pemahaman dan empati sejak usia dini.***