Wednesday, 16 July 2025
HomeKabupaten BogorDriver Ojol Dibegal di Jalur Sepi Dramaga Bogor, Pelaku Berpura-pura Jadi Penumpang

Driver Ojol Dibegal di Jalur Sepi Dramaga Bogor, Pelaku Berpura-pura Jadi Penumpang

Bogordaily.net – Siapa yang sangka, dini hari yang sunyi bisa berubah menjadi arena pertarungan hidup dan mati bagi seorang driver ojek online.

Selasa, 14 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, suasana Kampung Sempur, Desa Cibereum Petir, Dramaga, Kabupaten Bogor mendadak mencekam.

Seorang pengemudi ojek online, yang tak disebutkan namanya, menjadi korban aksi pembegalan yang brutal dan terencana.

Kisahnya bermula dari perjalanan sederhana. Korban menerima orderan dari seorang penumpang bernama Sendi, yang meminta diantar dari Stasiun Bogor menuju Ngopihits Villalebak Petir—sebuah tempat nongkrong yang belakangan jadi favorit anak muda lokal. Namun niat mengais rezeki berubah jadi petaka.

Di tengah perjalanan, ketika motor mulai menyusuri wilayah sepi dan gelap, kejadian tak terduga terjadi. Penumpang tiba-tiba mengarahkan korban ke area sepi, seperti punya niat lain selain ngopi.

Dan benar saja. Sesampainya di titik sunyi, pelaku langsung menghunus senjata tajam dan menusuk bagian belakang korban. Tanpa banyak kata. Tanpa peringatan.

Namun, yang membuat cerita ini berbeda adalah reaksi sang driver. Meski tubuhnya mengucurkan darah, ia tidak menyerah begitu saja.

Dalam kondisi setengah sadar dan luka, ia melawan sekuat tenaga. Keberanian yang mungkin tak semua orang miliki dalam kondisi seperti itu.

Teriakan korban rupanya cukup keras untuk membangunkan warga sekitar. Dalam hitungan detik, warga berdatangan, dan pelaku memilih kabur sebelum berhasil membawa motor korban.

Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan luka tusuk di bagian punggung.

Belum ada keterangan resmi soal kondisi terkini korban, namun pihak kepolisian sudah turun tangan menyelidiki kasus ini.

Mengapa Pembegalan Driver Ojek Online di Dramaga Bogor Harus Jadi Alarm Serius

Aksi ini bukan sekadar insiden kriminal biasa. Ini adalah tamparan bagi keamanan di wilayah penyangga ibu kota seperti Bogor. Ketika seorang pekerja transportasi daring tak bisa lagi merasa aman menjalankan tugasnya, maka ini bukan sekadar kasus pidana, tapi sinyal keroposnya sistem perlindungan masyarakat bawah.

Pengemudi ojek online adalah representasi tulang punggung ekonomi mikro kota. Mereka berangkat subuh, pulang larut malam. Bertaruh nyawa di jalanan. Maka saat mereka menjadi target empuk pembegalan, negara, pemerintah daerah, dan aparat seharusnya tidak tinggal diam.

Kasus pembegalan driver ojek online di Dramaga Bogor ini harus diusut tuntas. Bukan hanya untuk memberi keadilan kepada korban, tapi juga untuk mencegah tragedi serupa terulang.

Nyali di Tengah Luka dan Harapan akan Rasa Aman

Kita tak sedang membahas aksi film laga. Ini nyata. Seorang pekerja yang bermodal motor dan aplikasi harus menghadapi ujung senjata di punggungnya. Dalam gelap. Di tengah sunyi.

Namun dari peristiwa kelam itu, satu hal terang: semangat hidup dan keberanian masih jadi benteng terakhir. Driver ojol itu telah menunjukkan, bahkan dalam kondisi terluka, manusia bisa bertahan—asal masih punya nyali, dan sedikit keberuntungan dalam bentuk kepedulian warga sekitar.

Semoga dia lekas pulih. Semoga pelakunya segera tertangkap. Dan semoga kota-kota kita tidak lagi menjadi ladang pemburu bagi mereka yang lapar bukan karena perut, tapi karena hati yang gelap.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here