Bogordaily.net – Seorang perempuan bernama Wilawan Emsawat, alias “Miss Golf”, ditangkap karena diduga terlibat skandal seks 9 biksu, lalu memeras mereka menggunakan video dan foto syur hasil rekaman diam-diam.
Skema yang dijalankan Wilawan tidak hanya mempermalukan individu, tetapi juga mengguncang kepercayaan publik terhadap Sangha, organisasi tertinggi para biksu Buddha di Thailand.
Penyelidikan pihak kepolisian mengungkap bahwa praktik ini sudah berlangsung selama tiga tahun, dengan total uang hasil pemerasan mencapai 385 juta baht atau setara Rp195 miliar.
Jebakan Seks dan Pemerasan Berlapis
Menurut Kepolisian Kerajaan Thailand, Wilawan Emsawat, perempuan 30 tahun asal Provinsi Nonthaburi, diduga menjalin hubungan seksual dengan sedikitnya sembilan biksu, termasuk beberapa dari kuil-kuil besar dan ternama di Bangkok.
Namun yang menggemparkan, seluruh hubungan tersebut ternyata direkam diam-diam menggunakan kamera tersembunyi.
Hasil rekaman lalu dijadikan alat pemerasan. Wilawan menuntut sejumlah uang agar video tersebut tidak disebarluaskan ke publik maupun kepada otoritas keagamaan.
Skandal seks 9 biksu ini terbongkar setelah seorang kepala biara di Bangkok tiba-tiba menghilang dari wihara, pertengahan Juni 2025.
Penelusuran polisi mengarah kepada sosok Wilawan, yang mengaku mengandung anak dari biksu tersebut dan menuntut uang tunjangan sebesar tujuh juta baht atau sekitar Rp3,5 miliar.
Puluhan Ribu Konten Porno Dijadikan Alat Tekanan
Saat penggeledahan di rumah Wilawan, penyelidik menemukan lebih dari 80.000 file digital berupa foto dan video mesum. Sebagian besar materi tersebut digunakan untuk mengintimidasi dan memeras para biksu korban.
Temuan itu memperkuat dugaan bahwa Wilawan telah menjalankan aktivitas ini secara sistematis dan terorganisir.
Wilawan ditangkap pada Selasa, 15 Juli 2025, di kediamannya di kawasan padat penduduk di Nonthaburi, sebelah utara Bangkok.
Penangkapan ini merupakan hasil dari operasi intelijen yang berlangsung selama berbulan-bulan, di mana polisi mengawasi pergerakan uang serta komunikasi digital yang mencurigakan.
Menurut laporan dari Euro News, selain melakukan pemerasan, Wilawan juga mendistribusikan hasil pemerasan melalui sejumlah rekening bank, membeli properti mewah, kendaraan eksklusif, hingga perhiasan bernilai tinggi.
Dampak dari skandal ini sangat besar bagi Sangha, lembaga keagamaan tertinggi dalam Buddhisme Thailand.
Sembilan biksu senior, termasuk kepala kuil, telah dicopot dari jubah kebiksuan setelah terlibat dalam hubungan tak pantas tersebut. Para biksu itu dinilai telah melanggar sumpah kesucian serta mengkhianati kepercayaan umat.
Polisi juga sedang menyelidiki kemungkinan adanya jaringan yang lebih besar di balik aksi Wilawan.
Beberapa pihak menduga, perempuan ini tidak bekerja sendirian, melainkan didukung oleh jaringan yang melibatkan orang-orang dari luar komunitas keagamaan, bahkan mungkin dari lingkaran kriminal terorganisir.***