Friday, 18 July 2025
HomeKabupaten BogorMaling di Rancabungur Bogor Diamuk Warga, Motornya Dibakar

Maling di Rancabungur Bogor Diamuk Warga, Motornya Dibakar

Bogordaily.net – Maling di Rancabungur Bogor diamuk warga, motornya dibakar. Peristiwa itu terjadi siang bolong. Waktu ketika banyak orang sedang beristirahat.

Tapi tidak dengan warga Kampung Sukajadi 1, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Hari itu, Jumat, 18 Juli 2025, kampung yang biasanya damai mendadak gaduh. Bukan karena perayaan. Tapi karena suara teriakan.

Lalu disusul bunyi benturan. Amarah rakyat meledak. Seorang pria—yang belakangan diketahui hendak mencuri sepeda motor—tertangkap basah.

Ia tidak sempat kabur. Warga lebih dulu mengepung. Lalu menghajarnya. Emosi yang sudah lama tertahan akhirnya tumpah.

Mereka sudah muak. Sudah terlalu sering kehilangan kendaraan. Terutama motor. Dan siang itu, kesabaran habis. Maling di Rancabungur Bogor diamuk warga, motornya dibakar tanpa ampun.

Motor yang ia gunakan untuk beraksi pun tidak luput dari pelampiasan. Dibakar. Dilalap api di tengah jalan. Seolah itu jadi penanda kemarahan yang membara.

Bagi sebagian orang, mungkin ini disebut main hakim sendiri. Tapi bagi warga, ini bentuk frustrasi. Ketika hukum dianggap terlalu lambat.

Ketika pelaku kejahatan sering lolos begitu saja. Maka mereka memilih cara sendiri. Brutal? Bisa jadi. Tapi di mata mereka, itu keadilan.

Pihak kepolisian kemudian datang. Meredakan situasi. Menenangkan warga yang emosi.

Dan membawa pelaku untuk diamankan. Proses hukum kini berjalan. Tapi luka batin warga belum tentu sembuh dalam waktu dekat.

Maling di Rancabungur Bogor diamuk warga, motornya dibakar jadi pengingat. Bahwa di balik tindak kriminal, ada luka sosial.

Ada ketidakpercayaan terhadap sistem. Ada rasa takut yang setiap hari membayangi kepala keluarga.

Bahwa motor yang diparkir pagi hari, belum tentu ada saat pulang kerja.

Perkara ini sekarang ditangani pihak berwenang. Tapi publik masih menunggu. Apakah hukum akan benar-benar bekerja. Atau justru kembali membuat warga kecewa.

Bogor tidak pernah sepi dari cerita. Tapi kali ini bukan soal wisata atau kuliner. Melainkan kemarahan yang membakar logika. Lalu membakar motor. Di kampung yang katanya damai.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here