Bogordaily.net – Tiba-tiba saja, warga RT I/IV, Kelurahan Kedung Badak, yang tinggal di tepian Sungai Ciliwung, kesulitan menjalani ibadah dan aktifitas mandi, cuci, kakus sejak seminggu terakhir. Hal itu dipicu oleh mushola serta MCK, yang biasa digunakan warga sejak 2007, dibongkar.
Ketua RT 1/RW IV, Hudaya Mengaku bingung dan serba salah, sewaktu dirinya diberitahu perihal rencana pembonkaran mushola. Menurutnya selaku Ketua RT dirinya tidak pernah mendapat surat pemberitahuan. Hanya saja malam sebelum pembomgkaran ia dihubung Ketua RW, bahwa besok pagi mushola akan dibongkar.
“Sy dikontak pak RW, dikasih tahu kalau besok mushala dibongkar,” ujar Hudaya, Ketua RT I/IV, kepada bogordaily.net, Senin 4 Agustus 2025.
Hudaya menceritakan dampak dari pembongkaran itu, warganya yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, jadi kembali mandi, nyuci dan buang air di Sungai Ciliwung.
“Warga di RT 1 banyak tinggal di bantaran kali, mereka itu bisa bangun rumah petak, namun ngak bisa bangun MCK. Maklum mereka kaum marginal, ” Kata Hudaya.
Selalu Ketua RT, dirinya sudah berusaha agar perinstiwa itu, mendapat perhatian dari pemerintah Kota Bogor, melalu Kecamatan Tanah Sareal serta Kelurahan Kedung Badak.
“Warga minta supaya, ada solusi. Karena saat ini warga melakukan keperluan MCK nya di sungai,” Papar Hudaya.
Pada kesempatan itu Hudaya juga secara ringkas menceritakan kenamaan mushola itu dibangun. Pertama, katanya, lokasi warga yang ti ggal di tepian sungai, cukup jauh dari mesjid.
“Adanya mushala itu warga jadi mudah beribadah, karena kediaman warga cukup jauh ke merjid yang di komplek,”, kata Hudaya.
Ke dua, di areal itu terdapat mata air, dari situlah kebutuhan untuk bersuci saat hendak sholat ataupun kebutuhan MCK dilakukan.
Mushala itu dibangun atas persetujuan Walikota Dia ni Budhiarto. Pak Dia ni sempat datang melihat lokasi dan memberi izin.
“Karena sudah mendapat izin, warga swadaya membangun mushola dan MCK di situ, sampai jalan lingkungan kami bangun swadaya,” Katanya.
Terpisah, kepada bogordaily, Camat Tanah Sareal Rokib, menyatakan pihaknya menemui Ketua RT, untuk musyawarah mufakat.
“Saya musyawarah akan dulu sama warga, supaya ada solusi,” Kata Rokib, singkat***