Bogordaily.net – Nama YouTuber Bigmo kembali menjadi sorotan publik. Bukan karena konten barunya, melainkan imbas kontroversi yang melibatkan kakaknya dengan Azizah Salsha alias Zize, anak anggota DPR RI Andre Rosiade.
Meski tidak terlibat langsung dalam kasus tersebut, Bigmo yang memiliki nama asli Muhammad Jannah sudah lama dikenal sebagai kreator yang penuh warna dan kerap menimbulkan perdebatan.
Profil Singkat Bigmo
Muhammad Jannah, atau Bigmo, adalah kreator konten yang aktif di YouTube dan TikTok. Kanal YouTube-nya, Niceguymo, kini memiliki lebih dari 116 ribu subscribers, sementara akun TikTok @momonotnice diikuti sekitar 180 ribu pengguna.
Salah satu ciri khas Bigmo adalah kebiasaannya menampilkan sang ibu dalam beberapa video. Sosok ibunya yang lembut dan emosional kerap menjadi kontras menarik dengan gaya bicara Bigmo yang tegas, blak-blakan, bahkan tanpa filter. Karakter inilah yang membuatnya punya penggemar setia, tetapi juga sering menuai kritik.
Meski tidak terlibat langsung dalam dugaan pencemaran nama baik terhadap Azizah Salsha, nama Bigmo ikut terbawa karena kakaknya, Resbobb atau Dimas Firdaus, melontarkan komentar kasar yang memicu kemarahan Andre Rosiade. Kasus itu bahkan telah dilaporkan ke pihak kepolisian pada Jumat 12 Agustus 2025.
Bigmo sendiri bukan orang baru dalam urusan kontroversi. Beberapa momen yang membuatnya ramai diperbincangkan antara lain:
Juli 2025
Mengundang komika dan konten kreator Bintang Emon di sesi live streaming YouTube. Namun, gaya bicara Bigmo yang keras membuat Emon merasa tidak nyaman hingga memutuskan meninggalkan acara.
Mei 2025
Membuat warga Surabaya tersinggung setelah mengeluhkan berbagai hal di kota tersebut.
Ia menyebut sinyal internet buruk, sulitnya menemukan warga lokal atau influencer untuk kolaborasi, hingga akses mal yang dianggap terlalu rumit.
Karakter blak-blakan Bigmo memang menjadi daya tarik bagi sebagian penonton, namun juga menjadi sumber masalah. Bagi penggemarnya, Bigmo adalah sosok yang jujur dan berani bicara apa adanya.
Namun, bagi sebagian lain, gaya komunikasinya dianggap terlalu frontal dan tidak menjaga perasaan orang lain.
Meski begitu, namanya terus bertahan di dunia konten digital Indonesia, baik karena kreativitasnya maupun karena kontroversi yang membuntutinya.***