Bogordaily.net – Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara rawan bencana setelah Filipina. Menyikapi hal itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Pusdiklat Basarnas menyelenggarakan pelatihan dan uji kompetensi penanggulangan bencana dan penyelamatan selama 10 hari di Pusdiklat Basarnas, Cariu, Jonggol, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini resmi ditutup pada Senin, 15 September 2025.
Pimpinan BAZNAS RI bidang pendistribusian dan pendayagunaan, Nyai Hj. Saidah Sakwan, menegaskan bahwa peran BAZNAS dalam misi kemanusiaan tidak bisa dipisahkan dari penanggulangan bencana.
“Setiap hirup napas BAZNAS adalah menyelamatkan kehidupan manusia, apalagi BAZNAS Tanggap Bencana (BTB),” ujarnya.
Peserta pelatihan berasal dari BAZNAS kabupaten dan kota di berbagai daerah, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jambi, dan DKI Jakarta.
Salah satunya adalah tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Kota Bogor yang turut mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.
Direktur Bina Potensi Basarnas, Agus Haryono, menyampaikan bahwa penanggulangan bencana alam harus melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk lembaga zakat.
“Dalam penanggulangan bencana, kita tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dengan lembaga seperti BAZNAS sangat penting untuk mempercepat penyelamatan,” katanya.
Ketua BAZNAS Kota Bogor, Subhan Murtadla, S. Ag, ME dalam keterangannya, menekankan bahwa, pelatihan ini menjadi momentum penting bagi BTB Kota Bogor untuk semakin profesional dan tangguh.
“Kehadiran BTB Kota Bogor dalam pelatihan ini adalah bentuk komitmen kami untuk selalu siap siaga membantu masyarakat ketika bencana melanda. Kami ingin memastikan bahwa setiap relawan memiliki kompetensi standar penyelamatan, sehingga bisa memberikan pertolongan dengan cepat, tepat, dan aman,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, BAZNAS berharap kolaborasi kemanusiaan antara Basarnas dan lembaga zakat semakin solid, serta menjadi kekuatan bersama dalam menghadapi potensi bencana.***