Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten Bangli menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan koperasi desa di wilayahnya terutama setelah Kementerian Koperasi (Kemenkop) menjadikan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Awan sebagai koperasi desa percontohan dan bukti nyaya berjalannya fase operasionalisasi.
Kopdes/ Kel Merah Putih Awan berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menyebut program Kopdes/ Kel Merah Putih yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto ini sejalan dengan visi pembangunan nasional sekaligus upaya mempercepat pemerataan kesejahteraan di masyarakat.
“Apapun yang menjadi visi Presiden Republik Indonesia, saya selaku pimpinan daerah berkomitmen untuk melaksanakan dengan sangat serius program strategis pemerintah,” kata Sedana usai mendampingi kunjungan kerja Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi ke Kopdes Merah Putih Awan, Selasa (16/9).
Menurutnya, operasionalisasi Kopdes Awan memiliki keunggulan karena lahir dari pengembangan koperasi simpan pinjam yang sudah lama berjalan sehingga telah memiliki track record yang sangat baik dalam menjalankan bisnisnya. Setelah bertransformasi menjadi Kopdes/ Kel Merah Putih, Koperasi Desa Merah Putih Awan diyakini akan mampu membantu pemerintah daerah dalam menghilangkan rantai distribusi yang panjang.
“Saya yakin dengan komitmen jajaran di Desa Awan dan masyarakatnya, potensi lokal bisa digerakkan dan membawa multiplier effect di berbagai lini kehidupan. Mudah-mudahan koperasi ini bisa jadi rujukan utama bagi koperasi Merah Putih di Kabupaten Bangli,” tegasnya.
Sementara itu, anggota DPR RI Komisi VI, I.G.N. Kesuma Kelakan, menilai keberadaan Kopdes Merah Putih Awan sangat strategis dalam memberikan akses adil bagi masyarakat terhadap kebutuhan dasar. Seluruh kebutuhan dasar masyarakat diharapkan bisa dipenuhi melalui Koperasi tersebut. “Yang penting kebutuhan dasar dulu, agar masyarakat mudah mendapatkan gas, pupuk, dan beras dengan harga yang tidak melambung. Kalau ini maksimal, masyarakat akan sejahtera,” ujar Kesuma.
Kesuma juga mengapresiasi arah pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh Kopdes/ Kel Merah Putih yang tidak hanya terpaku pada kebutuhan dasar masyarakat melainkan sudah memetakan rencana bisnis berbasis potensi lokal. Salah satu wacana yang akan dilakukan adalah pengembangan energi baru terbarukan yang nantinya akan dikelola oleh Kopdes.“Koperasi Merah Putih juga diarahkan ke pembangkit listrik tenaga surya. Ini sebuah terobosan untuk mendukun langkah kemandirian energi,” kata Kesuma Kelakan.
Sementara itu Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi mengatakan operasionalisasi Kopdes Merah Putih Awan ini menjadi bukti nyata bahwa kontribusi kelembagaan ekonomi desa dalam mendorong kesejahteraan masyarakat telah berjalan dengan baik. Kopdes Merah Putih Awan ini telah menunjukkan kinerja yang konsisten sejak program ini diluncurkan pada 21 Juli lalu.
“Alhamdulillah kita lihat ini berjalan dengan sangat baik. Beberapa gerai tetap berjalan optimal, mulai dari gerai sembako, pemenuhan kebutuhan LPG hingga pupuk bahkan hingga layanan simpan pinjamnya,” kata Zabadi.
Menurut Zabadi, keberhasilan Kopdes Merah Putih Awan tersebut layak dijadikan role model bagi pengembangan koperasi desa terutama di wilayah Bali dan sekitarnya. “Kita sedang melakukan percepatan agar tahun ini sesuai arahan Presiden, 80 ribu koperasi bisa operasional. Jadi Kopdes Merah Putih Awan ini menjadi bukti nyata,” ungkapnya.
Kopdes/ Kel Merah Putih juga diarahkan untuk dapat menjadi agregator bagi pengembangan ekonomi desa. Dengan begitu koperasi dapat menjadi off-taker dari usaha anggotanya sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi desa dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Dipastikan seluruh orientasi utama dari Kopdes/ Kel Merah Putih adalah keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat terutama di desa. “Kita ingin rakyat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan mudah melalui Kopdes/ Kel Merah Putih. Itu yang terpenting,” kata Zabadi.
Kepala Desa Awan, I Ketut Dhana Bratha menjelaskan potensi wilayahnya yang potensial dapat mendukung keberhasilan operasionalisasi Koperasi Desanya di masa mendatang. Dengan luas wilayah 539 hektar, 87 persennya merupakan area pertanian hortikultura seperti jeruk, kopi, sayuran dan lainnya.
Desa Awan juga mengarah pada pengembangan ekowisata mengingat letak geografisnya berada di ketinggian 900–1200 mdpl sehingga sangat cocok bagi wisatawan yang memiliki hobi mendaki gunung. “Wilayah kami sangat mendukung selain pertanian adalah pariwisata,” kata Dhana Bratha.***