Bogordaily.net – Seorang warga AK (59) di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, ditipu hingga rugi puluhan juta dari aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Anak korban yakni Chandra Cantika menyebut, peristiwa tersebut bermula ketika orang tuanya AK (59) hendak mengurus pendaftaran Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital melalui aplikasi IKD.
Kemudian, ada salah satu oknum yang mengaku dari pihak Kecamatan dengan nomor ponsel, 081374796028 an Rizal Wijaya dan juga 085363297953 Indah Tania Wijaya menelpon untuk membantu dalam pembuatan KTP digital melalui aplikasi IKD.
“Jadi awalnya itu ada yang ngaku dari Kecamatan yang ngaku itu bilangnya buat pendaftaran KTP digital terus bapa saya disuruh mengisi link dan diisilah linknya,” kata anak korban kepada wartawan, Rabu 24 September 2025.
Kemudian, korban diminta untuk mengisi link dalam aplikasi, saat masuk ke aplikasi korban mengaku dimintai verifikasi sidik jari dengan tanda tangan bermaterai. Namun, korban belum memiliki materai digital dan diminta untuk membayar Rp.10 ribu.
“Terus pas udah diisi langsung ke aplikasi IKD dari situ verifikasi pake sidik jari sama wajah, udah gitu ttd materai digital, karena materai digital ngga ada suruh bayar 10 ribu buat materai digitalnya,” jelasnya.
Menurut dia, pembayaran tersebut dilakukan melalui ovo yang sebelumnya telah tersambung dengan salah satu bank Mandiri milik korban.
“Buat bayarnya itu di bank mandiri nya harus nyisain uang senilai Rp. 110 ribu trus di transferin ke e wallet ovo Bapak saya percaya aja karena ovo nya milik pribadi milik rekening yang bapa saya, makanya percaya aja ditransferin dari mandiri ke ovo,” ujar anak korban.
Kemudian, korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang dari bank ke akun ovo milik korban. Korban melakukan transaksi hingga total hampir Rp.20 Juta.
“Ternyata transfernya itu secara bertahap pertama 10 juta kedua 5 juta, ketiga 3 juta dan keempat 500, 300 sampai 100, total semua hampir total 19.950 ribu,” tambahnya.
Selanjutnya, korban kaget saat limit dalam akun ovo miliknya telah terkuras habis dan merasa telah ditipu oleh pelaku tersebut.
“Pas limit nya udah abis bapa saya disitu langsung ngeh, ko abis transfer kaya ngestalk di aplikasi IKD nya abis ngestalk saya langsung bilang kalo itu bisa jadi penipuan,” ungkap anak korban.
“Soalnya kalo IKD itu ngga bisa bukan kita yang ngajuin online tetapi desanya yang ngedatengin kita, soalnya saya ngga tau kalo tau juga bakal saya cegah,” sambungnya.
Tak lama, korban logout dari akun ovo serta mematikan hp dan kemudian login kembali ke akun ovo miliknya. Korban kaget ternyata sudah ada riwayat transaksi dari ovo ke rekening bank lain yang diduga milik pelaku.
“Abis itu saya langsung matiin hpnya, pas buka ovo itu sudah ke logout dan pas login lagi ternyata udah ada transaksi ke bank lain, ke rekening BNI orang lain,” ujarnya.
“Transferannya bertahap, dari mandiri ke ovo, kalo dari ovo ke rekening BNI orang lain itu tiba tiba pas saya buka udah ke transfer,” tambahnya.
Sementara itu, hingga saat ini pihaknya telah memberikan laporan terhadap pihak Kepolisian Resor (Polres) Bogor untuk segera menindaklanjuti kasus penipuan online tersebut.
“Tadi udah laporan ke Polres tapi nanti nunggu seminggu. Hari rabu depan suruh balik lagi,” ungkap Anak Korban.(Albin)