Monday, 29 September 2025
HomeNasionalMenu MBG Dinilai Kurang Variatif, BGN Beberkan Rincian Jatah MBG per Anak

Menu MBG Dinilai Kurang Variatif, BGN Beberkan Rincian Jatah MBG per Anak

Bogordaily.net – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan publik setelah terungkap bahwa jatah Rp15.000 per anak per hari tidak sepenuhnya digunakan untuk bahan makanan.

Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menjelaskan secara detail pembagian anggaran tersebut demi mengklarifikasi polemik soal menu yang dinilai kurang variatif.

Dalam keterangan resminya, Nanik menegaskan bahwa dari total Rp15.000, Rp2.000 dialokasikan khusus untuk biaya sewa usaha.

Dana ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti sewa gedung, tanah, peralatan dapur, hingga ompreng atau wadah makan.

“Nah, ini yang masuk ke mitra, tapi dalam bentuk sewa. Kan bukan keuntungan, kan mitra ini investasi. Investasi kalau Rp 1 miliar yang luasnya kira-kira dapurnya itu 400 meter itu sampai peralatannya itu Rp 3-4 miliar,” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan nilai investasi yang cukup besar, mitra penyedia MBG membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.

“Jadi Anda hitung dia akan kembali dalam berapa tahun. Kalau MBG-nya sedikit, bisa jadi dia 5 tahun belum balik lho,” sambungnya.

Jatah MBG per Anak

Selain itu, Rp3.000 dari total jatah MBG digunakan untuk menutup berbagai biaya operasional, seperti membayar gaji karyawan, listrik, gas, internet, bahan bakar kendaraan, hingga sewa mobil untuk transportasi distribusi makanan.

“Kan ada orang, paling itu dibelanjakan itu hanya Rp7.000–Rp8.000 makanya menunya nggak bagus. Salah, ini karena memang kebanyakan itu yang tadi yang anak-anak yang baru ini karena takut belanja lebih, sehingga dia ngepasin,” ujar Nanik.

Menurut Nanik, kesalahpahaman publik muncul karena tidak semua pihak mengetahui bahwa komponen biaya MBG tidak hanya mencakup bahan makanan. Ia mencontohkan pola belanja yang disesuaikan agar tetap ada menu bergizi seperti susu, yang tidak bisa disajikan setiap hari karena keterbatasan dana.

“Misalnya di hari ini dia belanja Rp8.000, tapi nanti di hari Jumat atau Kamis ini bisa lebih karena makanya kalau belanja terus, dikasih susu terus, duitnya nggak cukup. Jadi dia akan dipaskan kira-kira hari Rabu satu kali susu dengan hari Jumat satu kali susu,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here