Wednesday, 1 October 2025
HomeNasionalHeboh Ramalan Kiamat, Ratusan Warga Uganda Tinggalkan Rumah

Heboh Ramalan Kiamat, Ratusan Warga Uganda Tinggalkan Rumah

Bogordaily.net – Isu tentang kiamat kembali menghebohkan publik internasional. Kali ini datang dari Uganda, di mana ratusan warga rela meninggalkan rumah, pekerjaan, bahkan harta bendanya untuk berkumpul di sebuah hutan.

Mereka percaya bahwa dunia akan berakhir pada 23 atau 24 September 2025, sesuai ramalan seorang pemuka agama asal Afrika Selatan, Joshua Mhlakela.

Ramalan yang Bikin Geger

Joshua Mhlakela menjadi sorotan setelah nubuatnya mengenai “hari akhir” viral di media sosial dan pemberitaan lokal.

Dalam pesannya, ia menyebutkan bahwa pada tanggal tersebut, akan terjadi “pengangkatan” bagi orang-orang beriman ke surga sebelum dunia musnah.

Keyakinan inilah yang membuat banyak warga Uganda tergerak meninggalkan kehidupan normal mereka.

Laporan media setempat menyebut, beberapa keluarga benar-benar meninggalkan desa untuk tinggal di dalam hutan.

Mereka percaya lokasi itu akan menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan datangnya momen kiamat.

Tak sedikit yang menanggalkan pekerjaan, rumah, bahkan tabungan mereka, karena yakin semua itu tidak lagi berguna menjelang hari akhir.

Fenomena ini langsung menjadi sorotan media internasional. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana masyarakat bisa begitu mudah dipengaruhi ramalan tanpa dasar ilmiah.

Isu kiamat seperti ini memang bukan hal baru. Sepanjang sejarah, selalu ada tokoh yang mengaitkan tafsir kitab suci atau fenomena alam dengan akhir dunia, meski hingga kini belum pernah terbukti.

Pengamat sosial menilai, ramalan kiamat kerap mendapat tempat di tengah masyarakat yang sedang mengalami tekanan hidup.

Kondisi sosial-ekonomi yang sulit membuat sebagian orang mencari harapan baru, bahkan dari nubuat yang belum tentu benar.

Bagi sebagian warga, keyakinan ini menjadi bentuk pelarian sekaligus simbol keputusasaan.

Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim Mhlakela. Namun, fenomena ini kembali menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tokoh agama atau figur publik dalam membentuk keyakinan masyarakat, terlebih di era media sosial yang membuat pesan bisa menyebar dengan cepat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here