Monday, 6 October 2025
HomeKabupaten BogorUPH Dorong Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Bojongkulur Lewat Paket Wisata dan Gastronomi...

UPH Dorong Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Bojongkulur Lewat Paket Wisata dan Gastronomi Berkelanjutan

Bogordaily.net – Desa Bojongkulur di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, tengah bersiap menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan berbasis masyarakat.

Sejak ditetapkan sebagai desa wisata pada Juni 2022, Bojongkulur yang diapit Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas ini mulai mengembangkan daya tariknya melalui wisata alam, sejarah, dan kuliner autentik.

Namun, perjalanan menuju desa wisata berdaya saing masih penuh tantangan. Saat ini, paket wisata yang tersedia masih terbatas, hanya berupa aktivitas susur sungai.

Selain itu, ragam kuliner khas yang bisa menjadi identitas desa wisata juga belum tersedia. Dari sisi pengelolaan, masyarakat masih membutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar dapat mengelola potensi wisata secara berkelanjutan melalui kolaborasi antara kampus dan masyarakat.

Untuk menjawab tantangan ini, tim dosen dan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) menggagas program pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan paket wisata dan gastronomi berkelanjutan.

Paket Wisata

Program ini meliputi pelatihan pembuatan paket wisata, pengolahan kuliner berbahan lokal, hingga pemetaan kebutuhan sumber daya manusia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6-7 Oktober 2025 di Desa Wisata Bojongkulur yang asri.

Adapun, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.

Untuk pengolahan kuliner berbahan lokal, masyarakat diajarkan untuk membuat produk minuman seperti sirup wedang bokul dan es serut. Untuk produk makanan, diajarkan membuat nasi timbel bokul.

Ketua kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Theodosia Christhe N., S.ST.Par., M.M., menjelaskan bahwa, kegiatan ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat perekonomian desa.

Menurutnya, berdasarkan laporan UNWTO, lebih dari 79% wisatawan dunia menjadikan kuliner sebagai motivasi utama dalam perjalanan. Data ini memperlihatkan potensi besar bagi Desa Bojongkulur untuk mengembangkan gastronomi sebagai daya tarik wisata.

“Dengan memanfaatkan bahan lokal, masyarakat dapat menciptakan hidangan autentik yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan nilai jual produk,” kata Dr. Theodosia Christhe kepada wartawan, Senin 6 Oktober 2025.

Pengembangan Desa Wisata Bojongkulur

Selain wisata kuliner, pengembangan paket wisata Desa Wisata Bojongkulur akan memadukan potensi alam dan budaya. Selama mengikuti paket wisata, wisatawan kiranya dapat disampaikan informasi melalui masyarakat yang menjadi pemandu wisata tentang keunikan Desa Wisata Bojongkulur.

Selain, berkontribusi pada SDGs dan Pemerataan Ekonomi, program ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Adapun, Desa wisata berpotensi besar mengurangi kemiskinan (SDG 1) dengan membuka peluang usaha baru, serta mendorong konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12) melalui pemanfaatan bahan lokal.

“Dengan dukungan penuh masyarakat, Desa Wisata Bojongkulur diharapkan bisa berkembang menjadi daya tarik wisata yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi warga desa,” ungkapnya.

“Desa ini kenapa kami pilih karena sudah menjadi desa wisata yang tersertifikasi sejak tahun 2022, karena menarik sekali mereka kan awalnya desa yang terkena bencana tetapi akhirnya mitigasi sangat baik, mereka bahkan mengedepankan namanya pariwisata itu yang mendasari kami memilih desa Bojongkulur,’ tambah Dr. Theodosia Christhe.*

(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here